Jumat, 04 November 2011

linux

INSTALASI LINUX



A. TUJUAN : Setelah mahasiswa/wi melakukan pratikum ini, diharapkan mahasiswa/wi dapat : 1. Mengetahui lebih mendalam tentang Sistem Operasi Linux serta jenis-jenisnya. 2. Mengetahui cara penginstalan Linux serta konfigurasinya.

B. ALAT DAN BAHAN : 1. Komputer Pribadi ( PC ). 2. CD OS Linux Ubuntu 3. CD OS OpenSUSE.

C. MATERI : Linux adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapapun. Nama "Linux" berasal dari nama kernelnya (kernel Linux), yang dibuat tahun 1991 oleh Linus Torvalds. Sistemnya, peralatan sistem dan pustakanya umumnya berasal dari sistem operasi GNU, yang diumumkan tahun 1983 oleh Richard Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar dari munculnya nama alternatif GNU/Linux. Linux telah lama dikenal untuk penggunaannya di server, dan didukung oleh perusahaan-perusahaan komputer ternama seperti Dell, Hewlett-Packard, IBM, Novell, Oracle Corporation, Red Hat, dan Sun Microsystems. Linux digunakan sebagai sistem operasi di berbagai macam jenis perangkat keras komputer, termasuk komputer desktop, superkomputer, dan sistem benam seperti pembaca buku elektronik, sistem permainan video (PlayStation 2, PlayStation 3 dan XBox), telepon genggam dan router. Para pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor (vendor independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi dibandingkan versi UNIX tak bebas, serta faktor keamanan dan kestabilannya yang tinggi dibandingkan dengan sistem operasi lainnya seperti Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (opensource software). Sistem operasi Linux yang dikenal dengan istilah distribusi Linux (Linux distribution) atau distro Linux umumnya sudah termasuk perangkat-perangkat lunak pendukung seperti server web, bahasa pemrograman, basisdata, tampilan desktop (desktop environment) (seperti GNOME dan KDE), dan paket aplikasi perkantoran (office suite) seperti OpenOffice.org, KOffice, Abiword, dan Gnumeric. D. LANGKAH KERJA Instalasi ubuntu : Proses instalasi base system Ubuntu sangat mudah, karena tidak menawarkan banyak pilihan, cukup mengikuti langkah satu-dua-tiga, dan voila! Ubuntu terinstall di PC anda gambar 1: booting cd Langkah pertama boot ubuntu installer pada PC anda. pilih start or install ubuntu System pada CD akan menggunakan RAM pada PC sebagai media penyimpanan system sementara. System live CD tidak akan berpengaruh pada harddisk PC. Jadi anda dapat mencoba menggunakan Ubuntu sebelum melakukan instalasi pada system. Setelah System Live CD berjalan, double-klik icon install pada desktop untuk memulai proses instalasi

Proses instalasi berjalan. Pertama pilih bahasa yang ingin digunakan (default english) gambar 2: memilih bahasa Kemudian pilih zona waktu (Indonesia, Jakarta) gambar : memilih zona waktu



Pilih keyboard layout yang digunaka (default english), Sekarang adalah tahap mempartisi harddisk. Ada 2 pilihan;1. Guided – Use entire harddisk digunakan menggunakan seluruh harddisk, selurh data yang ada akan dihapus,

2. gunakan manual, gunakan partisi harddisk tertentu yang di inginkan Selanjutnya anda cukup membuat partisi baru, yaitu / (kira 5GB), /home (secukupnya, untuk file-file document anda) dan partisi swap (500MB cukup ).

Untuk pemilihan penentuan partisi secara manual, pilih seperti pada tampilan berikut. gambar 4 : pilihan partisi manual

Setelah pemilihan opsi manual, akan terlihat daftar kondisi harddisk, jika harddisk masih kosong, maka tidak terlihat daftar apapun. Jika harddisk sebelumnya terdapat partisi lain, maka partisi tersebut akan ditampilkan. Untuk memulai mengatur partisi, klik tombol New Partition Table

Dengan mengklik tombol New Partition table, akan muncul jendela peringatan perihal pengaturan seluruh partisi dalam harddisk. Abaikan saja pilihan ini dan pilih continue



gambar 5 : pilihan partisi manual

Selanjutnya akan tertampil partisi yang yang masih kosong beserta dengan ukurannya. Klik New Partition untuk memulai membuat partisi baru. gambar 6: insisialisasi partisi

Tampilan dasar pada pembuatan partisi baru tertampil sebagai berikut gambar 7: tampilan dasar pembuatan partiesi

Buat partisi awal, sekitar 5GB yang nanti akan digunakanan untuk sistem dasar. Jangan lupa tentukan 'Mount Point' di '/' (bc: slash). Y ang utama pada pembuatan partisi adalah tipe partisi (dimana disini sudah ditentukan ext3), ukuran partisi, dan titik mount-nya.



Selanjutnya buat partisi swap. Swap ini digunakan sebagai virtual memori. Jadi jika seumpama memori utama penuh atau tidak muat, luapannya akan di letakkan di virtual memori/swap. Swap untuk akhir-akhir ini tidak memiliki ketentuan ukuran khusus. Tinggal diperkirakan saja antara pengugnaan dengan RAM yang tersedia. Secara umum swap dapat diberi sebesar 500MB, jika diperkirakan nanti akan banyak menggunakan aplikasi2 besar, dapat dibuat 1GB atau bahkan lebih. Kemudian pada bvagian tipe partisi, pilih pada swap dan tidak perlu disebutkan 'mount point'-nya.

Kemudian buat partisi sisanya dan berikan 'mount point'-nya adalah /home. Partisi ini akan menyimpan mayoritas data-data yang dibuat oleh pengguna.

Penyusunan partisi yang telah selesai kurang lebih akan tertampil sebagai daftar seperti pada tampilan berikut. gambar 8: susunan akhir partisi

Apabila sistem menemukan sistem operasi Windows pada harddisk, sistem akan menawarkan opsi untuk memindahkan settings pada windows ke sistem Ubuntu. Abaikan saja pilihan ini

Ketik nama user anda (boleh asli boleh samaran), kemudian masukkan nama yang ingin anda gunakan untuk login, dan isikan password. selanjutnya klik forward.

Tampilan selanjutnya adalah jendela informasi setting instalasi. Selanjutnya klik install untuk memulai proses instalasi

Selanjutnya harddisk akan dipartisi ulang dan system Ubuntu akan di install ke harddisk. Proses ini akan memakan waktu beberapa menit (30-45 menit).

Setelah proses instalasi selesai kita harus melakukan reboot agar sistem dapat digunakan. klik restart now (jgn lupa untuk mengeluarkan cd installer Ubuntu)

Sytem live CD akan mati, pada proses akhirnya, anda akan melihat tulisan berwarna biru pada bagian layar paling bawah), CD-Rom akan mengeluarkan CD Ubuntu, kemudian tekan enter agar PC melakukan restart. gambar 9: reboot dan menuju system yang baru terinstall

Selanjutnya boot ulang dan masuki sistem Ubuntu baru pada PC anda. System Ubuntu anda telah mulai. Login ke desktop anda menggunakan username dan password yang telah dibuat sebelumnya. LAPORAN PRATIKUM INSTALANSI KOMPUTER DAN JARINGAN21 Mei 2009 14:41MEMASANG KABEL JARINGAN


A. TUJUAN

1. Mahasiswa mengetahui dan menjelaskan mengenai apa saja jenis bahan yang digunakan sebagai media implementasi jaringan.
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang pengkabelan.
3. Mahasiswa dapat mempelajari tentang pemasangan kabel konektor.


B. ALAT – ALAT DAN BAHAN

1. Tang Klem untuk RJ-45
2. Kabel Tester (untuk RJ-45 dan BNC)
3. Toolset
4. Kabel UTP
5. Konektor RJ-45


C. MATERI TORITIS

Jaringan komputer pada dasarnya jaringan kabel yaitu dihubungkan nya kabel yang satu dengan yang lainnya dalam satu sistem komputer. Masing –masing jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda , untuk itu dibuat lah pengenalan tipe kabel.
Ada dua jenis kabel secara umum , yaitu twisted pair (UTP unshielded twisted pair dan STP shilded twisted pair) dan coaxial cable. Tipe kabel yang lain adalah fibr optik , tipe ini mempunyai kecepatan transfer data cukup tinggi . dengan demikoan harga tipe kabel fiber relatif mahal.

Kabel yang banyak dikenal adalah Twisted pair dan Koaksial. Kabel twiter pair terbagi 2 jenis yaitu UTP & STP sedangkan kabel koasial juga terbagi 2 jenis yaitu think koasial & thick khoasial. Untuk menghubungkan komputer satu dengan komputer lain dapat dihubungakan secara straight kabel dan cross kabel. Jiks menghubungkan secara strainght kbel maka membutuhkan interfafe hub/switch sedangkan secar cros kabel tidak memerlukan hub/switch .

Setiap PC dihubungkan ke jaringan ethnet dengan peralatan Network Interaksi Card (NIC ) yang cocock untuk digunakan dengan kabel coax, twisted pair , fiber optik. Agar dapat digunakan , semua NIC harus memiliki device drive untuk setiap sistem operasi. Device dreive ini dapat diperoleh dari pembuat operating sistem maupun dari pembuat NIC itu sendiri.


D. LANGKAH KERJA

1. Siapkan peralatan dan bahan
2. Potong kabel sesuai dengan panjang yang diperlukan yaitu dengan cara (membuang) mengupas bagian pelindung luar kabel , kemudian bersihkan dan rapikan kedau ujung kabel.
3. Susun kabel kecil sesuai dengan urutan warna sesuai dengan kebutuhan apakah kabel digunakan pada hub/ switch ke PC atau untuk pemasangan dua buah komputer saja. Untuk keperluan pemasangan kabel berikut urutan warna kabel untuk keperluan straigh dan crosh.


E. EVALUASI

1. Perbedaan kabel UTP dan Kabel STP :
UTP (Unshielded Twisted Pair) :
• Kecepatan transfer paket data mencapai 100 Mbps.
• Harga lebih murah sehingga mudah didspstkan di pasaran.
• Pemasangan sngat sederhan , sehingga tidak memerluakan keahlian khusus untuk menasang.
• Biaya pemasangan dan perbaikanya cukup murah .
• Panjang maksimal yang diperbolehkan dalam jaringan hanya 100 meter dan apabila lebih dari itu maka paket – paket yang kita kirim tidak akan sampai atau hilang di jalan.
• Kabel tidak tahan terhadap cuaca dalam jangka waktu yang lama.
• Apabila kabel digunakan pada suatu jaringan yang luas dan besar maka akan terjadi penumpukan kabel di satu titik.hal ini akan menyebabkan tempat terlihat kurang rapi dan terlihat seperti gudang kabel.
STP (Shieldded Twisted Pair ) :
• Memiliki kecepatan transfer paket data mencapai 155 Mbps.
• Koneksinya lebih tahan terhadap gangguan elektrik daripada kabel UTP.
• Haraga lebih mahal dibandingkan sengan UTP
• Jarang ditemukan dipasaran, sehingga agak dulit untuk didapatkan.
• Membutuhkan suatu konektor khusus untuk grounding nya.
• Kurang dapat mengatasi penyadapan dari pihak luar.


F. KESIMPULAN
Dari percoban praktikum diatas maka dapat disimpulan bahawa kabel UTP dan kanbel STP itu berbeda walaupun berbentuk kabel TP. metode pemasangan kabel dengan metode Straight yaitu pemasangan kabel untuk peralatan jaringan yang berbeda, misalnya komputer dengan Hub/switch. Kemudia Crosh untuk menggubungkan peralatan jaringan yang sejenis.pemasangan sesuai dengan urutan warna.








BIOS SETUP


A. TUJUAN

1. Mahasiswa mengetahui teknik Setup Bios.
2. Mahasiswa mengetahui proses booting.
3. Mahasiswa langsung dapat mencoba kerja booting pada komputer.


B. ALAT – ALAT DAN BAHAN

1. CPU
2. Monitor
3. Keyboard
4. Mouse


C. MATERI TORITIS

Untuk penggolahan data agar komputer dapat digunakan maka harus berbentuk suatu sistem, yang disebut dengan sistem komputer. Secara umum sistem terdiri dar elemen – elemen yang saling berhubungan membentu kesatuan satu sama lain untuk melaksanakan tugas pokok dari sistem.
Tujuan pokok dari sistem komputer adalah mengolah data,untuk menghasilkan suatu informasi dengan bantuan dari data untuk di informasikan sehingga perlu didukung elemen – elemen yang terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), & brianware.Perangkat keras adalah komponen itu sendiri dan software adalah program yang berisi perintah – perintah untuk melakukan proses tertentu, sedangksn Brainware adalah manusia yang meoperasikannya. Ketiga elemen – elemen tersebut saling berhubungan, maka akan membentuk satu kesatuan dalam suatu sistem, yaitu sistem komputer. Dalam pokok bahasan ini kita akan masuk kedalam elemen ke dua yaitu perangkat lunak, yang mana ini berfungsi untuk mengatur kerja komputer/ peranngkat kerasnya agar cocok dengan kerja perangkat lunaknya. Yaitu sistem booting.
Booting ada 2 macam yang pertama coolbootdan yang kedua warmboot. Kali ini kita akan mencoba teknik yang kedua, yaitu warmboot, tapi sebelunya kita harus tau warmboot terbagi dua teknik pula,yaitu Reset(prosedure shutdown) dan Restart(Ctrl+alt+del).


D. LANGKAH KERJA

1. Hidupkan komputer
2. Tekan delate pada keyboard untuk masuk ke sistem boot.
3. Menseting Standar CMOS Feature tekan enter.
4. Atur tanggal untuk tahap awal .
5. Lakukan pensettingan sesuai dengan tipe hardware yang digunakan sesuai dengan petunjuk pada sistem boot tersebut.
6. Untuk keluar tekan Esc.


E. HASIL PRATIKUM

Features Standard CMOS
1. Pengaturan Harddisk komputer
IDE Premary master = ST380011A
IDE Premary Slaver = Asus CRW -5232A3
IDE Secondary Master = none
IDE Premary Slaver = none
Hardisk = ST 380011A
Capasity =80 GB
Cylinder =3809
Head =16
Precomp =0
Landing Zone =38308
Sector = 255
Drive A = 1.44M, 3.5 in
Video = EGA /VGA
Halt On = no errors

2. Advanced BIOS features; bagian ini menunjukkan bagian mana yang akan di botting terlebih dahulu.
First boot device = CD ROM
Second boot device = HDD-0 / HDD-1
Third boot device CD ROM

a. PC Health Status; pada bagian ini kita dapat mengetahui keadaan komputer saat itu. Seperti:
• DDR 25V
• +3,3 V
• +12 V
• CPU temperature; pada bagian ini angka selalu bergerak
• CPU fan speed

b. Integrated peripherals; untuk mengetahui apakah USB, keyboard, mouse, dan hardware lainnya berfungsi, dapat dilihat pada bagian ini.
• IDE DMA transfer access
• USB 1.1 controller
• USB 2.0 controller
• USB keyboard support
• USB mouse support


F. KESIMPULAN

Dari percoban yang telah dilakukan maka kita dapat menstting sistem boot agar kompoter dapat bekerja sengan baik dan maksimal. Dari percobaan yang telah dilakukan maka telah dapat diketahuia berbagai maacam cara untuk melakukan setting sesuai dengan




PENGENALAN & INSTALASI KOMPONEN KOMPUTER JOB


A. TUJUAN

1. Mengenal Peralalatan dan komponen kompone dalam CPU.
2. Membongkat dan merakit komponen – komponen utama pada mainboard.


B. ALAT – ALAT DAN BAHAN

1. CPU Trainer
2. Monitor
3. Keyboard
4. Mouse
5. Obeng


C. MATERI TORITIS

1. Definisi Komputer

Istilah komputer berasal dari bahasa Latin yaitu computare artinya menghitung. Namun definisi komputer memiliki arti yang luas dan berbeda beda bagi semua orang. Ada tiga istilah penting dalam pengertian umum untuk komputer yaitu input(data),pengolahan data, output(informasi). Pengolahan data dengsn menggunakan komputer disebut juga dengan pengoalahan data elektronik.sehingga definisi komputer yaitu “ Proses memanipulasi data kedalam bentuk yang lebih bermakna berupa suatu informasi dengan menggunakan suatu alat elektronik, yaitu komputer.

2. Sistem Komputer
Untuk penggolahan data agar komputer dapat digunakan maka harus berbentuk suatu sistem, yang disebut dengan sistem komputer. Secara umum sistem terdiri dar elemen – elemen yang saling berhubungan membentu kesatuan satu sama lain untuk melaksanakan tugas pokok dari sistem.
Tujuan pokok dari sistem komputer adalah mengolah data,untuk menghasilkan suatu informasi dengan bantuan dari data untuk di informasikan sehingga perlu didukung elemen – elemen yang terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), & brianware.Perangkat keras adalah komponen itu sendiri dan software adalah program yang berisi perintah – perintah untuk melakukan proses tertentu, sedangksn Brainware adalah manusia yang meoperasikannya.ketiga elemen – elemen tersebut saling berhubungan, maka akan membentuk satu kesatuan dalam suatu sistem, yaitu sistem komputer.

3. Struktur dan fungsi komputer

1. Input divice (alat masukan )
Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai alat untuk memasukakan data atau perintah didalam komputer

2. Output divice(alat keluaran)
adalah perangkat keraskmputer yang berfungsi untuk menampilkan keluaran sebagai hasil pengolahan data.Keluaran dapat berupa hard-copy (ke-kertas),soft-copy(ke monitor), ataupun beberapa suara.

3. I/O ports

Berfungsi untuk menerima data ke luar sistem. Peralatan Input dan Output ini terhubung memalui port ini.

4. CPU (Central Prosesing Unit)
CPU merupakan otak sistem komputer, dan memiliki dua fungssi operasional , yaitu : ALU (Aritmatika Logik Unit) sebagai pusat pengolahan data, dan CPU (Control Unit ) sebagai pengontrolan kerja komputer.

5. Memori
Memori yan terbagi menjadi dua bagian yaitu intrnal dan external. Memori intrnal berupa RAM (Random Access Memory ) yang berfungsi untuk mennyimpan program kita untuk sementara waktu,dan sebaliknya dengan ROM hanya dapat dibaca ketika komputer dinyalakan.


D. LANGKAH KERJA

1. Komponen –komponen komputer; casing, mainboard, power supllay, disk drive, harddisk, CDROM, VGA Card, Sound Card.
2. Persiapan tool yang dibutuhkan seperti obeng .
3. Pastikan komputer dalam keadaan mati (power off)
4. Jauhkan air dan cairan dari komputer dan komponennya.
5. Sangat disarankan menginstall dengan disertai manual dari motherboard.

a. Menginstall Prosesor (jenis socket)
1. Lokasikan soket Zif dan buka dengan menarik tangkai socket keatas.
2. Masukkan CPU kedalam socket dengan menjaga keadaan tangkai socket ketika memasukkan CPU.
3. Ketika memasukkan CPU hrus diperhatikan orientasi yang benar ada petunjuk khusus pada prosesor dan socket.
4. Dorong kebawah CPU dan kembalikan tangkai socket ke posisi semula.
5. Leakakan Heatsink diatas CPU dan pasangg pengikatnya dengan benar.
6. Rangkailah kabel fan (kipas) sengan supply.


b. Menginstall Memori
Jumlah socket memori tergantung dari slot yang tersedia pada Motherboard. Cara pemasangan DIMM :
1. Buka kancing socket
2. Periksa figure cetakan RAM
3. Masukkan modul SDRAM ke DIMM slot
4. Kunci / Tekan kembali kancing


c. Menginstall AGP Card
1. Cari lokasi AGP slot
2. Pasang AGP Port dengan hati – hati, tekan trgak lurus dengan bidang motherboad.
3. Pemasangan peralatan lainnya pada slot PCI atau ISA seperti VGA card, Sound card, dan lain – lain. Caranya sama dengan pemasangan AGP card.Perbedaan hanya jenis Slot yang akan dipasang.


d. Menginstall HardDisk
Selanjutnya memasang harddisk yang prinsip kerjanya sama dengan memasang diskdrive, hanya kabelnya yang berbeda yaitu kabel yang digunakan lebih besar sesuai dengan jumlah oin yang tersedia(39 pin).dengan langkah sebagai berikut :
1. Cari port IDE pad motherboad
2. Pasang ujung kabel pad IDE connector,perhatikan warna meranh pada kabel selalu terpasang pada bagian yang diberi tanda khusus pada IDE connector.
3. Pasang ujung lainny pada harddisk.
4. Pasaang kabel supplay Harddisk (perhatikan bentuk pasangan socket power supplay)


e. Menginstall Disk Drive
1. Cari port FDD pada motherboard.
2. Paang ujung kabel pada FDD connector , perhatikan warna merah kabel slalu terpasang pada bagianyang diberi tanda khusus pada FDD conector.
3. Pasang ujung lainnya pada Disk Drive
4. Pasang kabel supply Disk Drive( perhtikan bentuk pasangan socket power suppay)



E. HASIL PRATIKUM
Komputer yang dirakit adalah komputer yang mempunyai microprosessor Intel Pentium 4, yaitu 2.26 GHz / 512 / 533 SLG PB China-5434 A 975. Komputer ini memiliki motherboard yang merupakan produk MSI berwarna hitam yang berarti slot 15 A, bekerja pada mode 8 bit / 16 bit, namun saat ini tidak ada digunakan slot 15 A untuk pentium IV ke atas.
Memori RAM pada komputer ini adalah 256 MB DDR PC 2700. Sedangkan CD ROM komputer adalah model A 52 T, DC 5V … 1 A, DC 12V … 1,5 A.
Selanjutnya adalah power supply, berikut rinciannya:
Color Orange Red White Yellow Blue Purple Black Green Grey
Output +3,3 V +5V -5V +12V -12V +5V 5B Coru PS-ON PW-OK
200 W 18 A 21 A 0,5 A 10A(4A) 0,8 A 2A(3A) Return Remote P.G
NB: Karena kekhilafan dan keterbatasan waktu, saat pratikum tidak dapat semua hardware yang terdapat pada mainboard tersebut dapat dicatat.



F. KESIMPULAN
Dari Hasil praktikum mengenai perkenalan hardware dan sekaligus dapat membongkar komputer dan juga merakit kembali kita dapat melihat berbagai macam jenis komponen – komponen komputer yang mana semuanya memiliki karakteristik yang berbeda –beda dan juga memiliki tipe yang semakin canggih dari generasi ke generasi komputer , sesuai dengan perkenbangan tegnologi . disini dapat kita simpulkan bahwa, manusia tidak akan pernah berhenti untuk berkarya di bidang tegnologi khususnya komputer dalam lingkup ini untuk menghasilkan prodINTERNET PROTOKOL20 April 2009 19:21INTERNET PROTOKOL Semua entiti yang bergabung dalam jaringan TCP/IP mempunyai nomor IP agar bisa dihubungi dan menghubungi entiti lainnya. Contoh nya entiti dalam jaringan TCP/IP, komputer, yang terkoneksi ke internet, mempunyai IP dan dapat menghubungi suatu domain dengan IP tertentu. Tanpa nomor IP maka komputer tersebut membutuhkan entiti lain seperti bridge yang dapat menjadi jembatan ketika harus mengubungi atau dihubungi oleh komputer lainnya melalui jaringan TCP/IP.

Pada IP versi 4, dikenal dengan IPv4 atau IP saja (tanpa v4), nomor IP terdiri dari 32 binary digit (bit), yang terbagi dalam 4 octet (per-delapan), seperti contoh berikut :

11111111 . 11111111 . 11111111 . 11111111
octet A . octet B . octet C . octet D

Kita lebih mengenal nomor IP dalam bilangan desimal seperti contoh berikut :

192.168.88.23 atau 202.67.13.18

Agar menjadi suatu alamat yang lengkap, nomor IP dilengkapi dengan nomor network. Berikut merupakan contoh dari alamat IP:

192.168.88.23/24 atau 192.168.88.23/255.255.255.0

24 dan 255.255.255.0 pada contoh diatas adalah network mask (netmask), yang menjelaskan network dimana suatu IP menjadi anggotanya.

1. Kelas IP
Kelas IP :

•Kelas A, dimulai dengan bit 0, desimal 1 - 126
•Kelas B, dimulai dengan bit 10, desimal 128 - 191
•Kelas C, dimulai dengan bit 110, desimal 192 - 223
•Kelas D, dimulai dengan bit 1110, desimal 224 - 239
•Kelas E, dimulai dengan bit 1111, desimal 240 - 254
•loopback, dimulai dengan bit 01111111, desimal 127

IP Private :

•Kelas A, blok 10.0.0.0/8
•Kelas B, blok 172.16.0.0/12
•Kelas C, blok 192.168.0.0/1


2. Komponen alamat IP
Suatu alamat IP mengandung beberapa informasi yang diperlukan bagi operasi TCP/IP. Berikut adalah komponen yang diperlukan dan dapat diperoleh dari menguraikan suatu alamat IP :

•IP network, menentukan alamat suatu network, sebagai penanda bagi network lainnya
•IP broadcast, menentukan nomor IP yang digunakan untuk broadcast paket ke seluruh anggota network
•Usable IP, sekumpulan IP yang dapat digunakan oleh entiti TCP/IP dalam sebuah network

Netmask, network address mask, memberi informasi bagaimana caranya memperoleh komponen-komponen yang dijelaskan di atas.

Berikut adalah bagaimana mendapatkan komponen-komponen dari sebuah alamat IP :

10001100.10110011.11110000.11001000 = 140.179.240.200 IP
11111111.11111111.00000000.00000000 = 255.255.000.000 Netmask
----------------------------------------------------- operand AND
10001100.10110011.00000000.00000000 = 140.179.000.000 IP network

Pada netmask diatas, bit 00000000.00000000 (bold), disebut dengan bit host, sebaliknya yang bit 11111111.11111111, disebut dengan bit network.

Dengan membuat bagian bit host menjadi bit 1 pada netmask dan sebaliknya, kita bias mendapatkan IP broadcast, contoh :

10001100.10110011.00000000.00000000 = 140.179.000.000 IP Network
00000000.00000000.11111111.11111111 = 000.000.255.255 Reverse Netmask
----------------------------------------------------- operand OR
10001100.10110011.11111111.11111111 = 140.179.255.255 IP broadcast

Perhatikan operand (AND dan OR) yang digunakan pada masing-masing operasi.

Usable IP adalah nomor IP yang bukan IP network dan IP broadcast pada setiap network.

Keseluruhan jumlah IP yang terdapat dalam network tersebut dapat kita hitung dengan rumus berikut :

∑ IP = 2 32 – (jumlah bit 1 pada netmask)
3. CIDR
Classless InterDomain Routing, supernetting, menjelaskan tentang perhitungan network tidak berdasarkan kelas-kelas. Dengan skema supernet suatu kelas baku dapat dibagi menjadi subnet (sub-network) yang jumlah IP nya lebih kecil. Penulisan yang dipilih dalam skema ini pun berbeda, bentuk nya lebih pendek seperti berikut :

Bukan : 192.168.88.23 / 255.255.255.248
Tetapi : 192.168.88.23 / 29

Bentuk penulisan pendek dari netmask, selanjutnya disebut notasi CIDR, sebenarnya adalah jumlah bit 1 pada netmask, seperti contoh diatas, 255.255.255.248, diubah ke bentuk bit menjadi 11111111.11111111.11111111.11111000 dimana jumlah bit 1 nya sebanyak 29. Maka /255.255.255.248 dapat ditulis sebagai /29.

Kita tulis kembali sebuah rumus untuk mengetahui jumlah IP dalam sebuah network sebagai berikut :

∑ IP = 2 32 – CIDR ARSITEKTUR JARINGAN GSM04 April 2009 16:22ARSITEKTUR JARINGAN GSM
1. Sejarah dan Perkembangan GSM Pada awal tahun 80-an, teknologi telekomunikasi seluler mulai berkembang dan banyak digunakan. Tapi teknologinya masih analog, seperti AMPS, TACS, dan NMT. Tapi karena menggunakan teknologi yang masih analog, beberapa system yang dikembangkan di beberapa negara yang berbeda tidak saling kompatibel satu dengan yang lainnya, sehingga mobilitas user sangat terbatas pada suatu area system teknologi tertentu saja. Untuk mengatasi keterbatasan yang terdapat pada sistem-sistem analog sebelumnya, pada tahun 1982, negara – negara Eropa membentuk sebuah organisasi bertujuan untuk menentukan standard-standard telekomunikasi mobile yang dapat dipakai di semua Negara Eropa. Organisasi ini diberi nama Group Speciale Mobile (GSM). Pembentukan organisasi ini dilatarbelakangi oleh keadaan di tiap-tiap negara Eropa pada ssat itu yang masih menggunakan system telekomunikasi wireless yang analog dan tidak compatible antara negara, sehingga tidak memungkinkan dilakukannya roaming antar negara. Organisasi ini kemudian menghasilkan standard-standard telekomunikasi bergerak yang kemudian dikenal dengan GSM (Global System for Mobile communication).

GSM sendiri mulai diimplementasikan di negara eropa pada awal tahun 1990-an. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan benua Amerika. Pada saat ini GSM merupaka teknologi komunikasi bergerak yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia sudah mencapai 1,5 billion pelanggan dan merupakan teknologi yang paling banyak digunakan. Tabel di bawah ini menujukan perkembangan-perkembangan penting yang terkait dengan pengimplementasian GSM dan juga perkembangan teknologi seluler lainnya. gsm GSM adalah sebuah teknologi komunikasi bergerak yang tergolong dalam generasi kedua (2G). Perbedaan utama sistem 2G dengan teknologi sebelumnya (1G) terletak pada teknologi digital yang digunakan. Keuntungan teknologi generasi kedua dibanding dengan teknologi generasi pertama antara lain sebagai berikut :
■ Kapasitas sistem lebih besar, karena menggunakan teknologi TDMA (digital), dimana penggunaan sebuah kanal tidak diperuntukan bagi satu user saja. Sehingga pada saat user tersebut tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh user lain. Hal ini berlawanan dengan teknologi FDMA yang digunakan pada generasi pertama.
■ Teknologi yang dikembangkan di negara-negara yang berbeda merujuk pada standard intrenasional sehingga sistem pada negara – negara yang berbeda tersebut masih tetap kompatible satu dengan lainnya sehingga dimungkinkannya roaming antara negara.
■ Dengan menggunakan teknologi digital, service yang ditawarkan menjadi lebih beragam, dan bukan hanya sebatas suara saja, dapi juga memungkinkan diimplementasikannya service-service yang berbasis data, seperti SMS dan juga pengiriman data dengan kecepatan rendah.
■ Penggunaan teknologi digital juga menjadikan keamanan sistem lebih baik. Dimana dimungkinkan utk melakukan encripsi dan chipering informasi. 2. Spesifikasi Teknis GSM Di Eropa, pada awalnya GSM didesign untuk beroperasi pada band frekwensi 900 MHz, dimana untuk frekwensi uplinknya digunakan frekwensi 890-915 MHz, dan frekwensi downlinknya menggunakan frewkwensi 935 – 960 MHz. Dengan bandwidth sebesar 25 MHZ yang digunakan ini (915 - 890 = 960 – 935 = 25 MHz), dan lebar kanal sebasar 200 kHz, maka akan didapat 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan untuk voice dan 1 kanal untuk signaling. Pada perkembangannya, jumlah kanal sebanyak 124 kanal tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan yang disebabkan pesatnya pertambahan jumlah subscriber. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang lebih banyak ini, maka regulator GSM di Eropa mencoba menggunakan tambahan frekwensi untuk GSM pada band frekwensi di range 1800 MHZ, yaitu band frekwensi pada 1710-1785 MHz sebagai frekwensi uplink dan frekwensi 1805-1880 MHZ sebagai frekwensi downlinknya. Kemudian GSM dengan band frekwensi 1800 MHZ ini dikenal dengan sebutan GSM 1800. Pada GSM 1800 ini tersedia bandwidth sebesar 75 MHz (1880-1805 = 1785-1710 = 75 MHz). Dengan lebar kanal tetap sama seperti GSM 900, yaitu 200 KHz, maka pada GSM 1900 akan tersedia kanal sebanyak 375 kanal. GSM yang awalnya hanya digunakan di Eropa, kemudian meluas ke Asia dan Amerika. Di Amerika Utara, dimana sebelumnya sudah berkembang teknologi lain yang menggunakan frekwensi 900 MHZ dan juga 1800 MHz, sehingga frekwensi ini tidak dapat lagi digunakan untuk GSM. Maka regulator telekomunikasi di sini memberikan alokasi frekwensi 1900 MHZ untuk peng-implementasian GSM di Amerika Utara. Pada GSM 1900 ini, digunakan frekwensi 1930-1990 MHz sebagai frewkwensi downlink dan frekwensi 1850-1910 MHz sebagai frewkwensi uplinknya. Spesifikasi lengkap tentang GSM 900, GSM 1800, dan GSM 1800 dapat dilihat di table di bawah ini. gsm Di Eropa, standard-standard GSM kemudian juga digunakan untuk komunikasi railway, yang kemudian dikenal dengan nama GSM-R. 3. Arsitektur Jaringan GSM Free Image Hosting at www.ImageShack.us
Gambar Arsitektur jaringan GSM secara umum Secara umum, network element dalam aristektur jaringan GSM dapat dibagi menjadi :
a. Mobile Station (MS)
b. Base Station Sub-system (BSS)
c. Network Sub-System (NSS)
d. Operation and Support System Secara bersama-sama, keseluruhan network element di atas akan membentuk sebuah PLMN (Public Land Mobile Network) 3.1 Mobile Station (MS) Mobile Station (MS) adalah perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan. Secara umum sebuah Mobile System terdiri dari :
■ Mobile Equipment (ME) atau handset
■ Subscriber Identity Module (SIM) atau Sim card gsm
Gambar ME dan SIM 3.1.1 Mobile Equipment (ME) Mobile Equipment (ME) atau handset adalah perangkat GSM yang berada di sisi pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirimdan penerima sinyal) untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya. Secara international, ME diidentifikasi dengan IMEI (International Mobile Equipment Identity) dan data IMEI ini disimpan oleh EIR untuk keperluan authentikasi, apakah mobile equipment yang bersangkutan dijinkan untuk melakuan hubungan atau tidak. Gambar di bawah ini menunjukkan format penomoran IMEI. gsm
Gambar format penomoran IMEI ■ TAC (Type Approval Code), adalah kode yang diberikan pada saat Mobile Equipment ditest sebelum ME tersebut dijual ke pasar.
■ FAC (Final Assembly Code), menunjukan kode manufaktur/pabrik.
■ SNR (Serial Number)
■ SP (Spare field) 3.1.2 Subscriber Identity Module (SIM) Subscriber Identity Module (SIM) adalah sebuah smart card yang berisi seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi service yang dimilikinya. Mobile Equipment (ME) tidak dapat digunakan tanpa ada SIM card di dalamnya, kecuali untuk panggilan emergency (SOS) dapat dilakukan tanpa menggunakan SIM card. Secara umum informasi/data yang disimpan di dalam SIM adalah sebagai berikut :
■ IMSI (International Mobile Subscriber Identity) adalah penomoran pelanggan yang akan selalu unik di seluruh dunia. Gambar di bawah ini menunjukan format penomoran IMSI. gsm
Gambar format penomoran IMSI - MCC (Mobile Country Code) - MNC (Mobile Network Code) - MSIN (Mobile Subscriber Identification Number)
■ MSISDN (Mobile Subscriber ISDN) gsm
Gambar Format Penomoran MSISDN MSISDN adalah nomor yang merupakan nomor panggil pelanggan. - CC (Country Code) - NDC (National Destination Code) - SN (Subscriber Number) Sebagai contoh MSISDN 62 811 970399 => CC= 62, NDC = 811, SN = 970399. ■ Authentication Key (Ki), alogorithma authentikasi A3 dan A8, PIN dan PUK (PIN Unblocking Key).
■ Data network yang bersifat temporer/sementara, seperti : TMSI (Temporary Mobile Subscriber Identity), LAI (Location Area Identity), Kc, Forbidden PLMN.
■ Data yang terkait dengan service, seperti : SMS, setingan bahasa,dll. Secara functionality, sebuah MS mempunyai fungsi-fungis sebagai Radio Resource Management, Mobility Management, dan juga sebagai Communication Management. 3.2 Base Station Sub-system (BSS) Secara umum, Base Station Sub-system terdiri dari BTS (Base Transceiver Station) dan BSC (Base Station Controller). 3.2.1 Base Transceiver Station (BTS) BTS adalah perangkat GSM yang berhubungan langsung dengan MS. BTS berhubungan dengan MS melalui air interface atau disebut juga Um Inteface. BTS berfungsi sebagai pengirim dan penerima (transciver) sinyal komunikasi dari/ke MS yang menyediakan radio interface antara MS dan jaringan GSM. Karena fungsinya sebagai transceiver, maka bentuk pisik sebuah BTS adalah tower dengan dilengkapi antena sebagai transceiver. Sebuah BTS dapat mecover area sejauh 35 km. Area cakupan BTS ini disebut juga dengan cell. Sebuah cell dapat dibentuk oleh sebuah BTS atau lebih, tergantung dari bentuk cell yang diinginkan. Fungsi dasar BTS adalah sebagai Radio Resource Management, yaitu melakukan fungsi-fungsi yang terkait dengan :
■ meng-asign channel ke MS pada saat MS akan melakukan pembangunan hubungan.
■ menerima dan mengirimkan sinyal dari dan ke MS, juga mengirimkan/menerima sinyal dengan frekwensi yang berbeda-beda dengan hanya menggunakan satu antena yang sama.
■ mengontrol power yang di transmisikan ke MS.
■ ikut mengontrol proces handover.
■ Frequency hopping 3.2.2 Base Station Controller BSC adalah perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS yang secara hiraki berada di bawahnya. BSC merupakan interface yang menghubungkan antara BTS (komunikasi menggunakan A-bis interface) dan MSC (komunikasi menggunakan A interface).
■ Melakukan fungsi radio resource management pada BTS-BTS yang ada di bawahnya.
■ Mengontrol proces handover inter BSC dan juga ikut serta dalam proces handover intra BSC.
■ Menghubungkan BTS-BTS yang berada di bawahnya dengan OMC sebagai pusat operasi dan maintenance.
■ Ikut terlibat dalam proces Call Control seperti call setup, routing, mengontrol dan men-ternimate call.
■ Melakukan dan mengontrol proces timing advance control, yaitu mengontrol sinyal-sinyal yang diterima dari MS yang bergerak, sehingga tidak saling overlap. 3.3 Network Sub-System 3.3.1 Mobile Switching Center (MSC) MSC adalah network element central dalam sebuah jaringan GSM. Semua hubungan (voice call/transfer data) yang dilakukan oleh mobile subscriber selalu menggunakan MSC sebagai pusat pembangunan hubungannya. Pada umumnya, MSC memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :
■ Switching dan Call Routing : Sebuah MSC mengontrol proces pembangunan hubungan (call set up), mengontrol hubungan yang telah terbangun, dan me-release call apabila hubungan telah selesai. Dalam hal ini, MSC akan berkomunikasi dengan banyak network element lain seperti NE BSS, VAS, dan IN. MSC juga melakukan fungsi routing call ke PLMN lain (operator seluler lain ataupun jaringan PSTN).
■ Charging : Untuk pelanggan pre-paid, MSC akan selalu berkomunikasi dengan IN yang melakukan fungsi online charging. Selain itu, MSC juga akan mencatat semua informasi tentang sebuah call dalam bentuk CDR (Call Detail Record).
■ Berkomunikasi dengan network element lainnya (HRL,VLR, IN, network element VAS, dan MSC lainnya) : MSC akan berkomunikasi dengan HLR dan VLR terutama dalam proces pembangungan hubungan (call set up), call routing (di HLR disimpan lokasi terakhir MS tujuan dan untuk merouing call tersebut ke MS yang sedang meng-cover MS tujuan, HLR akan meminta informasi routing ke MSC yang sedang meng-cover MS pemanggil) dan call release. MSC akan berhubungan dengan network element VAS seperti SMSC, MMSC, RBT server, dll, dalam rangka proces delivery content service-service VAS tersebut ke MS tujuan. MSC akan berhubungan dengan MSC lain dalam hal proces call setup (trmasuk call routing), dan juga mengontrol process handover antar cell yang terletak pada 2 MSC yang berbeda.
■ Mengontrol BSC yang terhubung dengannya : Sebuah MSC dapat terhubung dengan 1 BSC atau lebih. MSC akan mengontrol dan berkomunkasi dengan BSC dalam hal call setup, location update, handover inter MSC (handover antara 2 cell yang terdapat pada 2 BSC yang berbeda tapi masih dalam 1 MSC yang sama). 3.3.2 Home Location Register (HLR) HLR adalah network element yang berfungsi sebagai sebuah database untuk penyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan yang tersimpan secara permanen, dalam arti tidak tergantung pada posisi pelanggan. HLR bertindak sebagai pusat inforamsi pelanggan yang setiap waktu akan diperlukan oleh VLR untuk merealisasi terjadinya komunikasi pembicaraan. VLR selalu berhubungan dengan HLR dan memberikan informasi posisi terakhir dimana pelanggan berada. Informasi lokasi ini akan diupdate apabila pelanggan berpinah dan memasuki coverage area suatu MSC yang baru. Informasi-informasi yang disimpan di HLR adalah : - Identitas pelanggan (IMSI, MSISDN) - Suplementary service pelanggan - Informasi lokasi terakhir pelanggan - Informasi Authentikasi pelanggan HLR juga akan selalu berkomunikasi dengan AuC dalam hal melakukan retrieving parameter authentikasi yang baru setiap saat sebelum segala jenis aktvitas pelanggan dilakukan. 3.3.3. Visitor Location Register (VLR) VLR adalah network element yang berfungsi sebagai sebuah database yang menyimpan data dan informasi pelanggan, dimulai pada saat pelanggan memasuki suatu area yang bernaung dalam wilayah MSC VLR (setiap MSC akan memiliki 1 VLR sendiri) tersebut (melakukan Roaming). Informasi pelanggan yang ada di VLR ini pada dasarnya adalah copy-an dari informasi pelanggan yang ada di HLR-nya. Adanya informasi mengenai pelanggan dalam VLR memungkinkan MSC untuk melakukan hubungan baik Incoming (panggilan masu) maupun Outgoing (panggilan keluar). VLR bertindak sebagai data base pelanggan yang bersifat dinamis, karena selalu berubah setiap waktu, menyesuaikan dengan pelanggan yang memasuki atau berpindah dalam suatu area cakupan suatu MSC. Data yang tersimpan dalam VLR secara otomatis akan selalu berubah mengikuti pergerakan pelanggan. Ketika pelanggan bergerak meninggalkan area suatu MSC dan menuju area MSC lainnya, maka informasinya akan dicatat di VLR MSC barunya dan dihapus dari VLR sebelumnya. Dengan demikian posisi pelanggan dapat dimonitor secara terus menerus dan hal ini akan memungkinkan MSC untuk melakukan penyambungan pembicaraan/SMS dari/ke pelanggan ini ke dengan pelanggan lain. VLR selalu berhubungan secara intensif dengan HLR yang berfungsi sebagai sumber data pelanggan. Bila sebuah MS bergerak keluar coverage area suatu MSC menuju coverage MSC yang lain, maka yang terjadi adalah : ■ VLR MSC yang baru akan meng-check di daabase-nya apakah record MS tersebut sudah ada atau belum. Proces pengecheckan dilakukan dengan menggunakan IMSI. ■ Jika recordnya belum ada, maka VLR akan mengirimkan request ke HLR MS tersebut untuk mengirimkan copy-an data MS tersebut yang ada di HLR-nya. ■ HLR akan mengirimkan informasi MS tersebut ke VLR tjuan dan juga meng-update informasi lokasi MS tersebut di database HLR. HLR kemudian akan mengintruksikan VLR sebelumnya(asal) untuk menghapus informasi MS tersebut di databasenya. ■ VLR yang baru akan menyimpan informasi MS tersbut, termasuk lokasi terakhir dan statusnya. 3.3.4 Authentication Center (AuC) AuC menyimpan semua informasi yang diperlukan untuk memeriksa keabsahan pelanggan, sehingga usaha untuk mencoba mengadakan hubungan pembicaraan bagi pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan. Disamping itu AuC berfungsi untuk menghindarkan adanya pihak ke tiga yang secara tidak sah mencoba untuk menyadap pembicaraan. Dengan fasilitas ini,maka kerugian yang dialami pelanggan sistem selular analog saat ini akibat banyaknya usaha memparalel, tidak mungkin terjadi lagi pada GSM. Sebelum proses penyambungan switching dilaksanakan sistem akan memeriksa terlebih dahulu, apakah pelanggan yang akan mengadakan pembicaraan adalah pelanggan yang sah. AuC menyimpan informasi mengenai authentication dan chipering key. Karena fungsinya yang mengharuskan sangat khusus, authentication mempunyai algoritma yang spesifik, disertai prosedur chipering yang berbeda untuk masing-masing pelanggan. Kondisi ini menyebabkan AuC memerlukan kapasitas memory yang sangat besar. Wajar apabila GSM memerlukan kapasitas memory sangat besar pula. Karena fungsinya yang sangat penting, maka operator selular harus dapat menjaga keamanannya agar tidak dapat diakses oleh personil yang tidak berkepentingan. Personil yang mengoperasikan dilengkapi dengan chipcard dan juga password identitas dirinya. Tabel di bawah ini menunjukan data-data yang disimpan di HLR dan VLR dan AuC. gsm EIR memuat data-data peralatan pelanggan (Mobile Equipment) yang diidentifikasikan dengan IMEI (International Mobile equipment Identity). Data Mobile Equipment yang di simpan di EIR dapat dibagi atas 3 (tiga) kategori:
■ Peralatan yang diijinkan untuk mengadakan hubungan pembicaraan kemanapun
■ Peralatan yang dibatasi dan hanya diijinkan mengadakan hubungan pembicaraan ketujuan yang terbatas
■ Peralatan yang sama sekali tidak diijinkan untuk berkomunikasi Kebaradaan EIR belum distandardisasi secara penuh, oleh karena itu belum dioperasikan di semua operator. Masih diperlukan klasifikasi dan penyempurnaan yang berkaitan dengan aspek hukum. Di Indonesia sendiri, belum ada operator seluler yang mengimplementasikan EIR. Bila EIR digunakan, maka operator dapat melakukan pemblokiran terhadap handaset (INGat, bukan pemblokiran nomor pelanggan, tapi pemblokiran handset (pesawat telponnya)) yang digunakan oleh pelanggan. Sehingga apabila ada handset pelanggan yang hilang, maka pelangan dapat mengajukan agar handaset tersebut diblokir sehingga tidak akan pernah dapat digunakan lagi oleh orang lain. Dengan pengimplementasian EIR ini tentu akan dapat mengurangi kasus-kasus pencurian handphone, karena si pemilik dapat meminta agar handphonenya yang sudah dicuri diblokir dan tidak dapat digunakan lagi. Sehingga motivasi para pencuri untuk melakukan pencurian handphone akan berkurang. Berdasarkan keterangan-keterangan pada sub bab - sub bab di atas, distribusi lokasi informasi-informasi yang diperlukan dalam proces authentikasi pada network elemen-network elemen jaringan GSM dapat digambarkan sebagai berikut : gsm 3.4 Operation and Support System (OSS) Operation and Support System (OSS) sering juga disebut dengan OMC (Operation and Maintenance Center, adalah sub system jaringan GSM yang berfungsi sebagai pusat pengendalian dan maintenance perangkat (network element) GSM yang terhubung dengannya. Tiap-tiap network element mempunyai perangkat OMC-nya sendiri-sendiri, misalnya network element NSS mempunyai perangkat OMC sendiri, network element BSS mempunyai perangkat OMC sendiri, network element VAS juga memiliki perangkat OMC sendiri. Biasanya, di banyak operator semua perangkat OMC ini diletakan di dalam satu ruangan OMC yang terpusat. OMC pada umumnya memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :
■ Fault Management : Memonitor keadaan/kondisi tiap-tiap network element yang terhubung dengannya. Dalam hal ini, OMC akan selalu menerima alarm dari network element yang menunjukan kondisi di network element yang dimonitor, apakah ada probelm di newtwork element atau tidak.
■ Configuration Management : sebagai interface untuk melakukan/merubah configurasi network element yang terhubung dengannya.
■ Performance Management : Berapa OMC ada yang dilengkapi juga dengan fungsi performance management, yaitu fungsi untuk memonitor performance dari network element yang terhubung dengannya.
■ Inventory Management : OMC juga dapat berfungsi sebagai inventorty management, karena di database OMC terdapat informasi tentang aset yang berupa network element, seperti jumlah dan konfigurasi seluruh network element, dan juga kapasitas network element. Gambar di bawah ini menunjukan contoh diagaram sebuah OMC yang memonitor berbagai macam network elements. gsmarsitektur jaringan 3G04 April 2009 15:58 arsitektur 3G
Konsep Dasar Jaringan WCDMA-UMTS UMTS merupakan suatu revolusi dari GSM yang mendukung kemampuan generasi ketiga (3G). UMTS menggunakan teknologi akses WCDMA dengan system DS-WCDMA (Direct Seqence Wideband CDMA). Terdapat dua mode yang digunakan dalam WCDMA dimana yang pertama menggunakan FDD (Frequency Division Duplex) dan kedua dengan menggunakan TDD (Time Division Duplex). FDD dikembangkan di Eropa dan Amerika sedangkan TDD dikembangkan di Asia. Pada WCDMA FDD, digunakan sepasang frekuensi pembawa 5 MHz pada uplink dan downlink dengan alokasi frekuensi untuk uplink yaitu 1945 MHz – 1950 MHz dan untuk downlink yaitu 2135 MHz – 2140 MHz. Perbandingan antara spreading rate (kecepatan chip tiap detik) terhadap user data rate (kecepatan simbol data user tiap detik) dikenal sebagai spreading factor. Hal ini menandakan bahwa semakin tinggi chip rate, maka semakin banyak user yang dapat ditampung. Pengertian lainnya adalah dalam menentukan jumlah user, semakin besar jumlah chip rate, maka semakin tinggi kecepatan data yang diperoleh masingmasing user. Dalam WCDMA, chip rate yang digunakan sebesar 3,84 Mbps. Sistem WCDMA UMTS Pada sistem generasi ketiga ini didesain untuk komunikasi multimedia untuk komunikasi person-to-person dapat disajikan dengan tingkat kualitas gambar dan video yang baik, dan akses terhadap informasi serta layanan-layanan pada public dan private network akan akan disajikan dengan data rate dan kemampuan sistem komunikasi pada generasi ketiga ini lebih fleksibel. Seiring dengan kemajuan evolusi dari sistem generasi kedua, akan menciptakan suatu kesempatan bisnis baru yang tidak hanya untuk kalangan para manufakturer dan operator-operator, tetapi juga untuk beberapa content provider dan pengembang aplikasi yang menggunakan jaringan ini. Sistem ini merupakan evolusi dari sistem CDMA pada IMT-2000. Infrastrukturnya mampu mendukung user dengan data rate tinggi, mendukung operasi yang bersifat asinkron, bandwidthnya secara keseluruhan 5 MHz dan didesain untuk dapat berdampingan dengan sistem GSM. Sehingga sistem ini pun didesain dengan karakteristik tertentu dengan parameter-parameter sebagai berikut: 1. WCDMA merupakan suatu sistem wideband Direct-Sequence Code Division Multiple Access (DS-CDMA), dalam penjelasannya; bit-bit informasi ditebar pada sebuah wide bandwidth dengan cara perkalian antara data user dengan bit-bit quadsi-random (disebut chip-chip) yang berasal dari kode-kode spreading CDMA. Agar dapat mendukung bit rate berukuran sangat besar (up to 2 Mbps), penggunaan dari variabel factor spreading dan koneksi-koneksi multicode harus didukung juga. Sebagai contoh cara pengaturan koneksi multicode ini dijelaskan pada Gambar di bawah ini 3g2
. 2. Chip rate dengan nilai 3.84 Mcps memandu sinyal user pada sebuah carrier bandwidth yaitu kira-kira 5 MHz. Sistem DS-CDMA biasanya yang dipakai sebelumnya dengan bandwidth sekitar 1 MHz, seperti pada IS-95, secara umum digunakan sebagai dasar narrowband pada system CDMA. Sudah menjadi sifat dari wide carrier bandwidth dari WCDMA mendukung high user data rate dan juga memiliki performansi keuntungan tertentu, seperti meningkatkan multipath diversity. Sesuai dengan lisensi operasinya, network operator dapat merancang dengan multiple sinyal carrier 5 MHz untuk menaikkan kapasitas. Gambar diatas juga menunjukkan hal tersebut. Actual carrier spacing dapat dipilih pada satu batasan frekuensi 200 KHz antara kira-kira 4.4 dan 5 MHz, tergantung dari pada tingkat interference antar carrier. 3. Sistem WCDMA mendukung variabel data rates user yang cukup besar. Data rate user dijaga konstan selama tiap 10, 20, 40 dan 80 ms frame tergantung kebutuhan QoSnya. Namun, kapasitas data diantara user-user dapat berubah dari frame to frame. Gambar diatas menunjukkan contohnya untuk kasus tersebut. Alokasi kapasitas radio yang cepat ini akan dikontrol secara khusus oleh network untuk mencapai throughput optimum untuk paket layanan data. 4. WCDMA mendukung operasi dua mode dasar: Frequency Division Duplex (FDD) dan Time Division Duplex (TDD). Namun pada tugas akhir ini hanya dipakai satu mode saja yaitu mode FDD. Pada mode FDD, frekuensi-frekuensi carrier dipisah 5 MHz untuk penggunaan uplink dan downlink masing-masing, sedangkan pada mode TDD hanya satu frekuensi 5 MHz dengan waktu yang dipakai bergantian (time-shared) antara uplink dan downlink. Dengan uplink sebagai koneksi dari mobile user ke arah base station, dan downlink sebagai koneksi dari base station ke arah mobile. Arsitektur Jaringan WCDMA Struktur jaringan dari WCDMA UMTS memiliki dua sub-network: · jaringan telekomunikasi dan jaringan manajemennya. Pada bagian jaringan telekomunikasi mempunyai fungsi untuk mentransportasikan informasi antara end-connection-nya. arsitekture
· Jaringan manajemen mempunyai fungsi menghitung, mendaftarkan, melakukan pengaturan dan penangani keamanan dari data, operasi dari tiap elemen dari jaringan harus mendukung operasi jaringan yang tepat yaitu pendeteksian dan menangani masalah data yang error dan yang bersifat anomaly atau operasi kosong setelah mengalami disconnection atau mengembalikan periode dari beberapa elemen-elemen data yang ditransmisikan. Jaringan UMTS memiliki elemen jaringan yang akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Core network Jaringan Lokal (Core Network) Jaringan Lokal menggabungkan fungsi kecerdasan dan transport. Core Network ini mendukung pensinyalan dan transport informasi dari trafik, termasuk peringanan beban trafik. Fungsi-fungsi kecerdasan yang terdapat langsung seperti logika dan dengan adanya keuntungan fasilitas kendali dari layanan melalui antarmuka yang terdefinisi jelas; yang juga pengaturan mobilitas. Dengan melewati inti jaringan, UMTS juga dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi lain, jadi sangat memungkinkan tidak hanya antara pengguna UMTS mobile, tetapi juga dengan jaringan yang lain. core
2. Jaringan radio akses (UTRAN) Jaringan akses radio menyediakan koneksi antara terminal mobile dan Core Network. Dalam UMTS jaringan akses dinamakan UTRAN (Access Universal Radio electric Terrestrial). UTRA mode UTRAN terdiri dari satu atau lebih Jaringan Sub-Sistem Radio (RNS). Sebuah RNS merupakan suatu sub-jaringan dalam UTRAN dan terdiri dari Radio Network Controller (RNC) dan satu atau lebih Node B. RNS dihubungkan antar RNC melalui suatu Iur Interface dan Node B dihubungkan dengan satu Iub Interface. access-radio
3. Terminal atau UE User Equipment (UE) adalah nama yang berhubungan dengan terminal atau mobile. Terminal mobile yang terhubung ke Mobile Station untuk membangun koneksi. Untuk terhubung dengan jaringan, terminal mobile membutuhkan kartu UMTS. Pemakaian Equipment, merupakan peralatan yang setiap user harus dapat melakukan komunikasi dengan base station pada saat usernya memutuskan berkomunikasi dengan base station pada saat yang bersamaan dimana user tersebut masih berada pada coverage area. UE dapat memiliki ukuran yang berbeda-beda, “forma”, tetapi semua terminal harus dapat mendukung standard dan protokol yang sama. Jika satu mobile didesain bekerja pada sistem UMTS, harus dapat berkomunikasi dengan satu mobile yang menggunakan sistem 2G. Pertama-tama terminal UMTS didesain dalam multi-band dan multi-mode, mengijinkan banyak user untuk mengubah ke UMTS, GPRS dan layanan GSM pada band-band frekuensi yang berbeda dan pada perjalanan di seluruh dunia. 4. Jaringan komunikasi Transmission Networks Jaringan-jaringan transmisi digunakan untuk mengoneksikan elemen elemen yang berbeda yang terintegrasi dalam semua jaringan. 1. Interface Uu Uu Interface terletak diantara User terminal dan jaringan UTRAN. Interface-nya menggunakan teknologi WCDMA. 2. Interface Um Interface ini menghubungkan antara BTS dengan MS. 3. Interface Iu Iu merupakan Interface yang menghubungkan core network dengan Access Network UTRAN. 4. Interface Iu-CS Interface ini, Iu-Cs digunakan ketika jaringan berbasis pada komutasi paket dan menghubungkan jaringan UTRAN dengan MSC. 5. Interface lu-PS Interface ini menghubungkan jaringan akses dengan SGSN dari core network. 6. Interface Iu-Bis Interface ini menghubungkan RNC dengan Node B. 7. Interface A bis Interface ini menghubungkan BTS dengan BSC. 8. Interface Gb Interface ini menghubungkan BSC dengan SGSN. 9. Interface Gs Interface ini menghubungkan SGSN dengan MSC/VLR. 10. Interface Gp Interface ini menghubungkan SGSN dengan GGSN. 11. Interface H Interface ini menghubungkan Auc dengan HLR. Pada masa yang akan dating perkembangan teknologi menuju generasi yang semakin canggih sangatlah mungkin terjadi. Saat ini telah berkembang teknologi terusan dari 3G. Dibidang telekomunikasi orang sering menyebutnya HSDPA. Apa itu HSDPA? Secara Umum High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) adalah suatu teknologi terbaru dalam sistem telekomunikasi bergerak yang dikeluarkan oleh 3GPP Release 5 dan merupakan teknologi generasi 3,5 (3,5G). Teknologi yang juga merupakan pengembangan dari WCDMA, sama halnya dengan CDMA 2000 yang mengembangkan EV-DO ini didesain untuk meningkatkan kecepatan transfer data 5x lebih tinggi. HSDPA mempunyai layanan berbasis paket data di WCDMA downlink dengan data rate mencapai 14,4 Mbps dan bandwith 5 MHz pada WCDMA downlink. Untuk jenis layanan streaming, dimana layanan data ini lebih banyak pada arah downlink daripada uplink, atau dengan kata lain user lebih banyak men-download daripada meng-upload. Selain dapat meningkatkan kecepatan transfer data, ada beberapa kelebihan dari HSDPA, yaitu : · High Speed Downlink Shared Channel ( HS DSCH ), dimana kanal tersebut dapat digunakan secara bersama-sama dengan pengguna lain. · Transmission Time Interval ( TTI ) yang lebih pendek, yaitu 2 ms, sehingga kecepatan transmisi pada layer fisik dapat lebih cepat. · Menggunakan teknik penjadwalan / scheduling yang cepat · Menggunakan Adaptive Modulation and Coding ( AMC ) · Menggunakan fast Hybrid Automatic Response request (HARQ)
Konsep Sell02 April 2009 9:46 KONSEP DASAR TELEKOMUNIKASI SELULER A. Konsep Sell Konsep dasar dari suatu sistem selular adalah pembagian pelayanan menjadi daerah-daerah kecil yang disebut sel. Setiap sel mempunyai daerah cakupannya masing-masing dan beroperasi secara khusus. Jumlah sel pada suatu daerah geografis adalah berdasarkan pada jumlah pelanggan yang beroperasi di daerah tersebut. Suatu sel pada dasarnya merupakan pusat komunikasi radio yang berhubungan dengan MSC yang mengatur panggilan yang masuk. Jangkauan pengiriman sinyal pada sistem komunikasi bergerak selular dapat diterima dengan baik tergantung pada kuatnya sinyal batasan sel para pemakainya. Tetapi, masih terdapat faktor lain yang dapat menjadi kendala untuk sinyal yang dikirim dapat diterima dengan baik. Faktor lain yang dimaksud adalah faktor geografis (alam). Ukuran sel pada system komunikasi seluler dapat dipengaruhi oleh: 1. Kepadatan pada traffic. 2. Daya pemancar, yaitu Base Station (BS) dan Mobile Station (MS). 3. Dan faktor alam, seperti udara, laut, gunung, gedung-gedung, dan lain-lain. Akan tetapi batasan-batasan tersebut akhirnya ditentukan sendiri oleh kuatnya sinyal radio antar Base Station (BS) dan Mobile Station (MS). 1. Bentuk Sel Bentuk jaringan sistem selular berkaitan dengan luas cakupan daerah pelayanan. Bentuk sel yang terdapat pada sistem komunikasi bergerak selular digambarkan dengan bentuk hexagonal dan lingkaran. Tetapi, bentuk hexagonal dipilih sebagai bentuk pendekatan jaringan selular, karena dari sel yang lebih sedikit dengan bentuk hexagonal diharapkan dapat mencakup seluruh wilayah pelayanan. Sel hexagonal Sel lingkaran Gambar 1 Struktur Sel Hexagonal dan Lingkaran Setiap sel memiliki alokasi sejumlah channel frekuensi tertentu yang berlainan dengan sebelahnya. Karena channel frequency merupakan sumber terbatas maka, untuk meningkatkan kemampuan pelayanan frekuensi yang terbatas tersebut dipakai secara berulang-ulang, yang dikenal dengan istilah pengulangan frekuensi (frequency reuse). Oleh karena itu pengulangan frekuensi merupakan hal yang penting dalam komunikasi selular. 2. Frequency Reuse Penggunaan frekuensi yang sama pada sel yang berbeda pada waktu yang bersamaan oleh beberapa pengguna merupakan inti dari komunikasi selular. Pada konsep frequency reuse, suatu kanal frekuensi tertentu dapat melayani beberapa panggilan pada waktu yang bersamaan. Maka dapat dikatakan penggunaan spektrum frekuensi yang efisien dapat dicapai. Semua frekuensi yang tersedia dapat digunakan oleh tiap-tiap sel, sehingga dapat mencapai kapasitas jumlah pemakai yang besar menggunakan pita frekuensi yang efektif. Gambar 2 Frekuensi Reuse Pada frequency reuse, penggunaan kanal tidak tergantung pada frequency carrier yang sama untuk beberapa wilayah cakupan. Pada gambar dapat dilihat penggunaan ulang kanal frekuensi, pada sel a yang menggunakan kanal radio f1 mempunyai radius R dapat digunakan ulang pada sel yang berbeda dengan jangkauan yang sama pada jarak D dari sel yang sebelumnya. Gambar 3 Konsep Frekuensi Reuse Sedangkan jarak pemisah relatif terhadap radius sel dinyatakan dengan D/R. Persamaan rumus di bawah ini: D/R= 3K Di mana : D = jarak antara BS dengan BS yang lain R = radius sel K = jumlah pola frekuensi Konsep frequency reuse dapat meningkatkan efisiensi pada penggunaan spektrum frekuensi, akan tetapi harus diikuti dengan pola tertentu dan teratur agar tidak terjadi interferensi kanal. 3. Mobilitas Mobilitas adalah salah satu hal yang penting dari sistem komunikasi selular. Pada hal yang berkaitan dengan mobilitas diharapkan bahwa panggilan (call) selular yang dilakukan dimanapun dan kapanpun dalam daerah pelayanan, mampu untuk menjaga call (pembicaraan) tanpa interupsi pelayanan atau putusnya call sementara dalam keadaan bergerak. Handover Pada jaringan selular diperlukan sistem yang mempunyai kemampuan untuk pindah ke lingkungan sel lain untuk tetap menjaga kelangsungan komunikasi. Oleh karena itu jaringan selular harus melakukan proses handover. Handover atau yang biasa juga disebut handoff merupakan suatu proses pengalihan Radio Base Station (RBS) apabila pengguna melakukan suatu call (panggilan) dalam keadaan bergerak dari satu sel menuju sel yang lain. Proses ini terjadi agar pelanggan dapat mengirim atau menerima sinyal dengan baik walaupun pelanggan sedang dalam keadaan bergerak. Proses dasar dari terjadinya handover akan diperlihatkan pada gambar 2.4. Proses handover ini dilakukan pada saat sebuah Mobile Station (MS) menerima sinyal yang diterima atau dikirim lemah. Terdapat dua kondisi untuk dilakukannya proses handover, yaitu: 1. Ketika Mobile Station berada pada perbatasan level sel, karena sinyal yang diterima akan melemah. 2. Pada saat pengguna berada pada lubang kekuatan sinyal (signal strength hole) yang terdapat dalam suatu sel. Apabila panggilan (call) sudah stabil, maka kanal set-up sudah tidak digunakan lagi selama waktu panggilan. Gambar 1 Konsep Dasar Handoff Handoff terdiri dari dua jenis, yaitu: 1. Handoff yang berdasarkan pada kuat sinyal. 2. Handoff yang berdasarkan perbandingan carrier terhadap interferensi (carrier to interference ratio). 4. Roaming Ada banyak operator-operator selular yang terdapat dalam kota yang sama, yang menggunakan peralatan switches radio, dan cell site yang berbeda. Tetapi, subscriber didaftarkan pada satu operator saja. Sebagai hasilnya, persetujuan antar operator-operator diperlukan untuk memberikan pelayanan-pelayanan pada semua pelanggan dengan tidak memandang asal suatu sumber panggilan.

Gambar 5 Roaming Gambaran dari roaming itu sendiri seperti yang terlihat pada gambar. Roaming dapat terjadi apabila ada sambungan (link) antara mobile switches. Jadi, pengguna yang bergerak keluar dari daerahnya dan melakukan sebuah call (panggilan) dari daerah asing disebut dengan roamer. Sedangkan proses dari panggilan tersebut disebut roaming. 5. Konfigurasi Dasar Sistem Selular Telepon selular atau juga disebut radio selular adalah metode yang praktis dan andal dalam komunikasi suara dan data diantara pemakai bergerak dan diantara sistem telepon biasa . Gambar 2.6. akan memperlihatkan konfigurasi dasar dari sistem komunikasi bergerak selular yang setiap komponennya seperti yang akan diuraikan berikut ini. Pada sistem komunikasi bergerak selular terdapat tiga bagian komponen yang utama, yaitu: 1. Mobile Telephone Switching Office (MTSO) MTSO berfungsi sebagai pusat penyambungan pembicaraan dan pencatat pulsa. MTSO juga dikenal sebagai MSC (Mobile Switching Central) dan lebih dikenal dengan sebutan “sentral”. Dalam sistem selular terdapat satu atau lebih MTSO yang mengendalikan seluruh kegiatan pelayanan sistem. MTSO terhubung ke PSTN melalui suatu antar muka (interface). Panggilan dari dan ke pelanggan bergerak dihubungkan oleh dan melalui MTSO. Selain itu MTSO juga menyiapkan signalling yang diperlukan untuk melakukan panggilan. 2. Base Transceiver Station (BTS) Base Tranceiver Station sering juga disebut dengan Radio Base Station (RBS). BTS merupakan penghubung antar terminal pelanggan dan sentral melalui kanal frekuensi radio. Sering disebut sebagai cell site. Untuk mencakup suatu daerah pelayanan dibutuhkan satu atau lebih BTS, tergantung jumlah sel di dalam pelayanan. BTS terdiri dari : a. Unit Kontrol Unit kontrol digunakan untuk komunikasi data dengan MTSO serta data signaling dengan Mobile Station (MS) dalam jaringan radio. Unit kontrol ini berfungsi sebagai manajemen kanal radio, misalnya untuk menangani handoff dan untuk mengontrol level daya pancar pada base station dan mobile unit. b. Unit Kanal Perangkat pemancar dan penerima akan diperlengkapi atau diberikan dalam setiap unit kanal. Sebagian besar unit kanal adalah unit kanal bicara. Unit kanal pada suatu ketika akan berfungsi menyalurkan panggilan, tergantung pada jumlah panggilan pada BTS yang harus dilaksanakan. Gambar 6 Konfigurasi Dasar Sistem Selular 3. Mobile Station (MS) Mobile Station merupakan peralatan yang kecil dan ringan yang digunakan oleh pelanggan. Dengan kata lain, Mobile Station (MS) ini dikenal dengan sebutan handset atau handphone. Di dalam MS terdapat perangkat pemancar dan penerima, unit logika untuk signalling data dan peralatan telepon yang dilengkapi keypad. Hanya handset yang sah dan tercatat di sentral yang bisa mendapatkan layanan selular. 6. Perkembangan Sistem Telekomunikasi Bergerak Sistem komunikasi berkembang seiring dengan berkembangnya kebutuhan manusia. Dahulu orang sudah cukup puas dengan sistem komunikasi satu arah, tetapi karena dirasakan kurang efisien maka diciptakan sistem komunikasi dua arah. Tetapi tuntutan untuk berkomunikasi kapan saja dimana saja menjadi tuntutan yang utama dalam sistem telekomunikasi. Didasari oleh sebab itu maka diciptakanlah sistem komunikasi dua arah yang dapat digunakan dimana saja dan kapan saja yang kita kenal dengan sistem komunikasi bergerak. Pada saat ini terdapat berbagai teknologi dari sistem komunikasi bergerak seiring dengan perkembangan telekomunikasi selular yang terus berjalan sampai sekarang. Pada awalnya sistem komunikasi wireless baik cordless maupun selular yang pertama adalah bersifat analog, kemudian akhirnya berkembang ke sistem digital yang kini terus menggeser kedudukan sistem selular analog. Sistem selular digital berkembang dan terus disempurnakan hingga saat ini. Teknologi Wireless Berbasis Cordless Teknologi wireless berbasis cordless merupakan pelayanan jasa komunikasi bergerak yang sifatnya terbatas. Teknologi cordless ini terdiri dari teknologi analog yang merupakan teknologi cordless generasi pertama dan teknologi digital yang merupakan teknologi cordless generasi kedua dari sistem komunikasi wireless. 1. Analog Cordless Telephones CTO Teknologi ini menggunakan metode akses FDMA dan mempunyai frekuensi kerja 49 MHz. Komunikasi yang dilakukan masih bersifat satu arah. 2. Analog Cordless Telephones CT1 Telepon cordless analog ini beroperasi pada ekstension jaringan PSTN dan mempunyai daya jangkau sekitar 200 m. 3. Digital Cordless Telephones CT2 Teknologi CT2 ini di Indonesia dikenal dengan sebutan telepoint. Sistem ini sangat cocok digunakan pada daerah urban, suburban maupun daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan kabel. 4. Personal Handyphone System (PHS) Teknologi ini dapat digunakan sebagai fixed maupun low mobility applications yang dapat mendukung layanan-layanan suara, data, dan ISDN dengan bit rate 32 kbps. PHS dapat dihubungkan dengan PSTN dan pendekatan linknya dapat menggunakan radio maupun kabel. Jalur frekuensi yang digunakan ialah 1895 MHZ - 1918,1 MHZ. 5. Digital European Cordless Telephones (DECT) Daerah coverage untuk Digital European Cordless Telephones adalah sekitar 300 m untuk picocell. Teknologi Wireless Berbasis Selular Berbeda dengan teknologi cordless, teknologi selular mempunyai kemampuan untuk mobilitas yang lebih tinggi dan cakupan yang lebih besar. Sebagai gambaran dari jaringan selular adalah sebagai berikut. 1. Sistem Selular Analog Ada beberapa sistem selular analog, diantaranya : AMPS (The Advance Mobile Phone Service) yang merupakan standar sistem komunikasi selular analog di Amerika. Pengalokasiannya adalah sebagai berikut : 824 MHz – 849 MHz dari Mobile Station (MS) menuju Base Station (BS), dan 869 MHZ – 894 MHz dari Base Station (BS) menuju Mobile Station (MS). Sistem FDMA merupakan teknik multiple access untuk sistem komunikasi selular analog, yaitu dimana pengalokasian kanalnya berdasarkan dengan pembagian frekuensi. Pada sistem FDMA pengiriman sinyal dilakukan secara simultan untuk beberapa sinyal dalam frekuensi yang berbeda. 2. Sistem Selular Digital Tahun 1982, dengan dipelopori oleh Jerman dan Prancis, maka CEPT (Conference European d’Administration de Post et Telecommunication) menetapkan GSM sebagai standar digital selular untuk Eropa. GSM merupakan sistem yang menggunakan teknik multiple access, yaitu sistem TDMA (Time Division Multiple Access), dimana setiap kanalnya dikirim melalui bandwidth (lebar pita) kanal pada waktu yang berbeda, tetapi tetap pada frekuensi yang sama. Alokasi frekuensi pada jaringan GSM adalah 935 MHz – 960 MHz untuk pengiriman (transmit) dan 890 MHZ – 915 MHz untuk penerimaan (receive). GSM memberikan banyak keunggulan dibandingkan dengan sistem analog yang ada : 1. Dapat melakukan International Roaming. 2. Kualitas suara yang lebih baik dan lebih peka. 3. Kapasitas pelanggan yang lebih besar. 4. Features pelanggan yang lebih beragam, paging, facsimile, dan ISDN. 3 Teknologi PCS/PCN Teknologi PCS/PCN kalau dilihat dari perkembangannya sudah memasuki sistem komunikasi bergerak generasi kedua, setengah sebelum memasuki generasi ketiga yang dikenal dengan IMT-2000. PCS berkembang di Amerika Serikat sedangkan PCN di Eropa. B. PCS dari Teknologi PHS Teknologi komunikasi berkembang seiring dengan bertambahnya tahun. Komunikasi tanpa kabel (wireless) cukup diminati di berbagai negara sebagai salah satu solusi untuk mencukupi kebutuhan sarana telekomunikasi. Pada tahun ini implementasi sistem komunikasi wireless sudah memasuki teknologi PCS (Personal Communication System). Sistem ini dapat dimplementasikan atau diterapkan dengan berbagai teknologi. Adapun teknologi yang dimaksud adalah DECT (Digital Enhanced Cordless Telecommunication), PHS (Personal Handyphone System), CDMA (Code Division Multiple Access) dan DCS 1800. DECT dan PHS dikembangkan dari teknologi cordless digital sedangkan DCS 1800 dikembangkan dari teknologi seluler digital. PCS tidak hanya menyediakan pelayanan komunikasi suara tetapi juga data, fax dan jasa lain yang masih dikembangkan sekarang. Dengan kenyataan tersebut diharapkan akan dapat bersaing dengan jasa lain yang sudah terlebih dahulu ada, seperti pager, GSM, dan trunk radio. Khusus pada tulisan ini akan diuraikan PCS dengan menggunakan teknologi PHS. · Teknologi PCS Teknologi PCS kalau dilihat dari perkembangannya sudah memasuki ke generasi ke dua setengah sebelum memasuki ke generasi ke III yang dikenal dengan FPLMTS (Future Public Land Mobile Telecommunication System). Adapun generasi sebelumnya generasi I dan generasi II) adalah teknologi cordless dan selular analog dan teknologi cordless dan selular digital Walaupun pendekatan pengembangan teknologi PCN/PCS berbeda, namum mempunyai tujuan yang sama yaitu memberikan layanan komunikasi personal yang tidak bergantung pada tempat dan waktu (any time, any where). Tiap-tiap teknologi komunikasi bergerak dengan teknologi digital menganggap bahwa teknologinya adalah merupakan PCS/PCN atau paling tidak merupakan generasi awal dari PCS/PCN. Saat ini telah dikenal beberapa standar teknologi yang merupakan generasi awal PCN/PCS, diantaranya yang berbasis teknologi selular digital (al. GSM, DCS-1800, CDMA-IS95, D-AMPS), cordless digital (al. DECT, PHS, PACS) dan satelit (al. Iridium, Globalstar, Odessey). PCS direncanakan menjadi jaringan global pada milenium ke dua. Sebutan PCS sendiri dikenal di Amerika, sedangkan di Eropa dikenal dengan sebutan PCN (Personal Communication Network). PCS mulai dikomersialkan di US pada tanggal 23 September 1993, ketika Federal Communications Commission (FCC) mengesahkan band frekuensi untuk PCS yaitu 1850 – 2200 MHz. PCS di Amerika merupakan pengembangan teknologi 800 MHz selular yang dikenal dengan nama Digital AMPS (IS-54). Di Eropa PCN merupakan pengembangan teknologi sistem telekomunikasi bergerak (Mobile Telecommunication System) generasi ke dua, yaitu Digital Cellular Radio (GSM 900) yang bekerja pada frekuensi 900 MHz ke teknologi Digital Cellular System (DCS 1800) yang bekerja pada spektrum frekuensi 1800 MHz. Pengembangan PCS di Jepang mengacu pada pengembangan layanan dasar yang dikenal sebagai personal connection ke layanan modern yang dikenal sebagai personalized services yang mempunyai mobilitas tinggi yang menggunakan akses radio, sehingga berkembang sistem yang disebut Personal Handy Phone (PHP) dan sekarang dikenal menjadi Personal Handy Phone System (PHS). PCS adalah konsep komunikasi mobile yang tinggi yang mirip dengan konsep yang dipakai pada sistem seluler di beberapa hal. Misalnya sistem seluler mempunyai diameter sel (base stations) sampai beberapa kilometer, PCS menggunakan jumlah sel yang lebih banyak dengan radius yang lebih kecil (mikro sel). Radius dari sel PCS biasanya lebih kecil dari 1 (satu) kilometer.Karena PCS dikembangkan dari teknologi digital, ini akan dengan mudah menghandle data, message, paging dan layanan multimedia. Dua organisasi standar Telecommunications Industry Association (TIA) dan Alliance for Telecommunications Industry Solutions (ATIS) membentuk Joint Technical Committee (JTC) yang diberi tugas untuk membuat standard PCS. JTC memperkenalkan PCS band ke dalam 2 group : tingkat tinggi, untuk sistem seluler digitaltingkat rendah, untuk telepon cordless digital Komite sedang bekerja membuat standar air interface untuk PCS. Sekarang sedang dipikirkan variasi di TDMA dan CDMA. Kebutuhan sistem PCS/PCN adalah menunjang ke arah pocketable, lightweight, easy to use dan low cost hand-sets. Dibandingkan teknologi sebelumnya, fixed telepon dan cellular telepon maka PCS dapat sebagai jembatan diantara keduanya. Dilihat dari segi mobilitasnya, teknologi PCS lebih rendah jika dibandingkan dengan teknologi selular. Teknologi PCS hanya sampai kecepatan sekitar 40 km/jam. Dengan parameter tersebut, maka PCS sangat cocok diterapkan di daerah yang padat misalnya : mall, supermarket, stasiun, bandar udara, universitas, rumah sakit, perusahaan dan sebagainya. Sebagai kompensasinya, harga pulsa dari teknolgi PCS diantara fixed telepon dan teknologi selular dalam arti lebih tinggi dari harga pulsa telepon tetap tetapi lebih rendah jika dibanding dengan telepon selular. Diperkirakan tarif PCS sekitar 10 % s/d 20 % di atas tarif PSTN. Ditinjau dari radius tiap selnya, maka sistem PCS menggunakan sistem mikro sel (antara 100-500 meter). · Konfigurasi dan Spesification PHS (Personal Handy Phone System) Dalam implementasinya teknologi PHS dapat dikonfigurasi sesuai dengan kehendak operatornya yaitu secara struktur terpisah (independent layer) dan combine (dependent layer) dengan PSTN/ISDN. Namum walaupun PHS dapat dikonfigurasikan menyatu/combine dengan PSTN/ISDN, tetapi merupakan lapisan/layer yang terpisah dengan PSTN, sebagaimana halnya pada jaringan STBS. Arsitektur jaringan PHS bila digunakan secara optimal, terdiri dari 4 elemen utama, yaitu § PHS Switch § Cell Site (CS) § PHS Adaptor dan § Personal Station (PS). · Konfigurasi PHS dengan struktur yang terpisah dengan PSTN. Dalam konfigurasi ini terlihat bahwa secara struktur jaringan PHS terpisah sama sekali dengan jaringan PSTN/ISDN sebagaimana halnya pada jaringan STBS. Sebagaima pada jaringan selular, jaringan PHS dapat juga dibentuk dengan layer yang terpisah dengan PSTN/ISDN. Dalam hal ini elemen-elemen jaringan PHS harus dibangun baru. Sistem ini merupakan sistem yang mandiri, untuk hubungan dengan network lain dilakukan dengan interkoneksi pada tingkat trunk (Gateway). Salah satu keuntungkan dari aplikasi ini adalah, bila dilakukan pengembangan tidak tergantung pada network lain (PSTN/ISDN), namum kelemahannya memerlukan investasi awal yang besar untuk membangun infrastruktur jaringan yang mahal dan tidak menerapkan konsep integritas. Konfigurasi PHS menyatu/combine dengan PSTN/ISDN Dalam konfigurasi ini, infrastruktur PSTN/ISDN (al. Sentral local, Jaringan kabel lokal), namum dalam konfigurasi ini persyaratan yang harus dipenuhi adalah sentral lokal harus mempunyai kapabilitas CCS#7. Dalam konfigurasi ini Cell Station (CS) berfungsi sebagai titik pembagi pelanggan yang dihubungkan ke sentral lokal dengan menggunakan U-Interface (2 B+D) 2 wire. Salah satu keuntungan mengaplikasikan konfigurasi ini adalah dapat mengoptimalkan sentral-sentral lokal yang ada, namun persyaratan utama yang harus dipenuhi adalah sentral lokal tersebut harus mempunyai kapabilitas CCS#7. Hal ini tersebut diperlukan untuk mengintegrasikan data pelanggan PHS yang menginduk dari berbagai sentral lokal yaitu dengan menyediakan data pelanggan berbasis teknologi IN. Maka pemisahan fungsi (akses, transport dan service) dilakukan dengan fasilitas IN dan konsep yang terintegrasi ini sudah dapat dinyatakan sebagai basis menuju FPLMTS/UMTS. Namun dari berbagai informasi pemasok PHS, untuk saat ini hanya sentral NEAX61 yang dapat diintegrasikan ke jaringan PHS pada konfigurasi ini. Telecommunication Technology Council telah menguji unjuk basis teknik pada standard interface antara PS (Personal Staion) dan CS (Cell Station). Pada bulan April 1993 TTC mengirimkan laporan standar interface ke MPT (Ministry of Post and Telecommunications of Japan). Air Interface telah distandarisasi di RCR STD-28 oleh ARIB (Association of Radio Industries and Businesses). Specification air interface RCR STD-28 yang dimaksud adalah seperti dtabelkan berikut ini :

Fekwensi kerja (1895 - 1918.1) MHz Frek spac. 300 KHz Modulasi P / 4 shift QPSK Metoda akses TDMA-TDD Traffic channel / RF carrier 4 Ch. Voice coding 32 Kbps/ADPCM Radio Transmission rate 384 Kbps CS Tx Power 500 mW atau lebih kecil PS Tx Power 10 mW atau lebih kecil Frequency planning Dynamic Channel Allocation (no frequency planning) TDMA Frame 5 ms Tabel 1. Air Interface PHS Network interface antara CS dan jaringan digital telah distandarisasi sebagai JT-Q921-b, JT-Q931-b dan JT-Q932-a oleh TTC (Telecommunication Technology Committee). Standarisasi network interface berdasarkan interface ISDN, yang dimodifikasi untuk mendukung fungsi spesifik PHS seperti lokasi registrasi, autentikasi dan handover. · Konsep Layanan PHS PHS diharapkan dapat memenuhi komunikasi personal dan multimedia sebagai media komunikasi yang mudah digunakan. Dengan teknologi sistem personal yang berbasis digital cordless yang digunakan untuk PCS. Digital cordless dapat memberikan kualitas suara yang baik dan privasi, sehingga dapat melayani pengguna jasa telekomunikasi pada area-area dengan kepadatan pelanggan tinggi. Seperti dikatakan di atas, bahwa PHS dapat menjembatani antara seluler dan telepon public. Perkembangan dari sistem telekomunikasi mobile pada hakekatnya harus memenuhi beberapa kategori : Efektif terhadap penggunaan frekuensi radio, dalam kenyataannya frekuensi radio adalah terbatas dan dalam frekuensi yang sama tidak dapat digunakan pada waktu dan tempat yang sama.Memungkinkan untuk service ke depan, syarat mutlak untuk menuju personal communicationsSistem yang ekonomis, untuk service ke depan sistem akan menjadi semakin komplek dan biayanya akan bertambah. PHS adalah konsep baru sistem komunikasi yang menyediakan ekonomikal akses wireless "anytime dan anywhere " untuk komunikasi personal. Hal-hal prinsip yang menunjang konsep teknologi PCS/PCN telah disediakan oleh PHS yakni satu nomor untuk satu orang, telekomunikasi dimana dan kapan saja, komunikasi bergerak dengan telepon genggam mungil serta dengan harga dan tarif pulsa yang lebih terjangkau. Teknologi PHS juga mirip dengan telepon cordless perumahan, tetapi menyelenggarakan feature-feature komunikasi digital lanjutan. Fungsi ini mirip dengan seluler sistem, dapat melakukan handoff dari satu sel ke sel yang lainnya tetapi sebatas kecepatan orang naik sepeda saja (sekitar 40 km/jam).

Konsep dari sistem PHS sebagai layanan PCS sesungguhnya adalah dapat diterapkan sebagai home cordless phone, public service, wireless PABX dan walky talky Telepon cordless Biasanya dipakai di rumah-rumah, dan cukup membantu dalam hal mobilitynya walaupun sangat terbatas sekali (harus dekat dengan telepon fixnya). Wireless PBX Digunakan sebagai telepn wireless di kantor-kantor. Sistem terdiri dari PS (personal station), CS (cell station) dan wireless PBX. Interface wireless diantara PS dan CS distandarisasi oleh ARIB. Feature pada aplikasi PHS pada sistem indoor adalah : a. Bisa digunakan komunikasi anywhere di dalam kantor b. Komunikasi bukan suara dapat diaplikasikan seperti fax dan terminal data PHS merupakan sistem telekomunikasi yang dirancang sebagai PCS yang memiliki konsep terminal mobility, personal mobility dan Service management. Ketiga konsep tersebut akan dijabarkan sebagai berikut:

1). Terminal mobility Terminal diharuskan dapat mangakses jasa telekomunikasi dari lokasi yang bergerak. Dan terdapat dua hal yang dibutuhkan dalam mewujudkan konsep ini yaitu Common Air Interface dan alokasi spektrum radio. § Common Air Interface Common Air Interface merupakan faktor kritis pada PCS karena memberi jaminan terhadap kompabilitas antar perangkat dari produk yang berbeda, sehingga pengguna PCS dapat menggunakan terminal yang sama baik didalam gedung maupun diluar gedung, juga untuk melakukan hubungan dengan jaringan PCS publik atau pribadi di manapun juga. 2). Personal Mobility Personal mobility adalah kemampuan pengguna untuk mengakses jasa dari terminal manapun dan kemampuan jaringan untuk melokalisir yang berasosiasi dengan pengguna, yang digunakan untuk keperluan addressing, routing dan charging yang diwujudkan melalui personal directory number atau universal personal number. Konsep ini memungkinkan pelacakan personal dimanapun lokasinya tergantung pada jenis terminal, jenis jasa (suara atau data) dan jenis aksesnya (akses radio atau kabel). 3). Service Management Konsep ini memungkinkan pengguna untuk memiliki tingkat kontrol yang lebih tinggi terhadap jasa yang ditawarkan baik jasa yang ditawarkan baik jasa voice maupun non-voice misalnya, kemampuan untuk mengontrol kapan, siapa atau darimana dan ke terminal mana suatu panggilan akan diteruskan, kemampuan untuk mengontrol jumlah tagihan dan lain-lain. Sistem PHS pada penerapannnya menawarkan seamless service dimana terminal PHS yang sama dapat digunakan di lingkungan publik, di perkantoran sebagai telepon extention ataupun sebagai telepon cordless di rumah. Sistem ini termasuk portable personal station, cell station dan cordless PABX. Sistem ini juga dapat dengan baik melayani servis network dan sebagai value-added service dari jaringan PSTN/ISDN yang ada yaitu dengan memberikan layanan mobility baik untuk layanan suara atau data. · Pasar PHS di Jepang PHS dapat menyediakan service telekomunikasi bergerak dengan kecepatan rendah dan dengan harga yang miring jika dibanding dengan sistem selular. Oleh karena itu PHS berpeluang untuk merebut pasar service telepon seluler. Sesuai dengan ramalan kebutuhan oleh MPT, maka 30 % dari penduduk Jepang akan menggunakan PHS, totalya sekitar 38 juta handset PHS akan beroperasi sekitar tahun 2010. Gambaran ini diambil berdasarkan riset dengan menggunakan kuesioner. Jika tiap satu keluarga membeli satu handset PHS maka akan menjadi 43 juta. Jika tiap satu orang membeli handset PHS maka akan menjadi 100 juta yang beroperasi di Jepang. Sekarang, telepon cordles sedang bertambah dengan cepat. Pada akhir tahun 1992, total penjualan telepon cordless melebihi 14 juta unit. Tidak ada orang yang tidak pernah menggunakan telepon cordless, sebab banyak digunakan oleh keluarga. Cordless telepon memungkinkan mobility di dalam rumah dan kadang-kadang di luar rumah meskipun areanya terbatas. Pada aplikasi indoor, maka segmen pasar PHS adalah perkantoran, industri , shoping / mall atau residential seperti apartemen. Berbeda dengan teknologi seluler yang saat ini beroperasi, PHS dikembangkan untuk aplikasi piko atau mikro seluler. Radius tiap cell station antarra 100 – 500 m dengan transmit power 20 mW, 100 mW, 200 mW dan 500 mW. Dengan transmit power yang rendah tersebut, maka jam pemakaian terminal pelanggan akan lebih lama dibandingkan dengan terminal selular. Ukuran dan beratnyapun akan lebih kecil. Target awal pemakai PHS pejalan kaki atau berkendaraan dengan kecepatan rendah, sehingga sangat cocok untuk daerah yang mempunyai kepadatan yang tinggi, dimana kekuatan sinyal seluler rendah. Ada Tiga operator PHS di Jepang adalah DDI Pocket, ASTEL dan NTT Personal. Dibandingkan dengan seluler (Japanese Digital Cellular / JDC) harga terminal dan biaya bulanan akan lebih kecil. Bisnis PHS tidak menempati pesaing langsung bagi bisniis seluler. Target pasar terbesar PHS adalah para teenager (ABG, anak muda), ibu rumah tangga dan pelanggan dengan income yang lebih rendah jika dibandingkan dengan pelanggan seluler. Beberapa faktor yang menjadi keunggulan PHS di Jepang adalah sebagai berikut :: Mempunyai skala ekonomis yang besar (7 juta pelanggan s/d Juni 1997)Instalasi mudah, sehingga cepat diimplementasikanInvestasi yang efisien melelui tahapan-tahapanCoverage are yang luasMudah dalam perawatanMudah untuk merelokasi terminalBiaya CS dan terminall yang rendahKualitas sura dan kemampuan data yang tinggi (32 kbps)Terminal yang kecil Untuk tarif PHS yang berlaku di Jepang adalah sebagai berikut : Monthly charge : 55 % x telepon seluler

Call charge : 30 % x telepon seluler Perbandingan tarif antara PHS, fixed telepon dan seluler di Jepang adalah sebagai berikut : Tabel 2. Perbandingan harga fixed telepon, PHS dan Selular Sistem Monthly fee (Yen) Usage charge (Yen) Handset (Yen) Fixed telepon 1,750 30 3,000 PHS 2,700 40 20,000 Selular 4,900 130 35,000 · PHS INTACTS PT INTI , PT Telkom dan JRC (Japan Radio Company) telah mengembangkan sistem dengan berbasis teknologi PHS yang diberi nama INTACTS (INTI Telkom Advanced Cordless Telecommunications System). INTACTS diciptakan untuk berbagai jenis aplikasi. INTACTS untuk penggunaaan di rumah memungkinkan mobilitas dan dapat juga dibawa juga ke lingkungan perkantoran maupun publik area yang ada base stationnya. Untuk keperluan bisnis, INTACTS meningkatkan kemampuan panggil yang bagus bagi pekerja. Hal ini dapat meningkatkan income dan efisiensi perusahaan. Terjadinya tumpang tindih pemasangan kabel karena perubahan layout atau struktur organisasi dapat diminimalkan. Sistem INTACTS meliputi sentral telepon (exchange) nirkabel, radio base station dan handset. Sentral telepon nirkabel merupakan modifikasi dari sentral telepon kecil buatan PT. INTI dengan nterface ISDN U ke radio base station. Interface meskipun menggunakan 2B + D, menyediakan 4 kanal suara sebagai pengganti sistem 2 kanal, karena pemakainan sistem voice coding ADPCM 32 Kbps. Trnsformasi sentral telepon digital kecil produk PT INTI menjadi sentral telepon nirkabel dilakukan dengan mengembangkan perangkat lunak baru dan tambahan modul perangkat keras baru yang disebut CSLIM (Cordless Subscriber Line Module). Modul ini kemudian dihubungkan ke cell station. Lebih dari 192 port dapat dibuat. Bagian nirkabel antara CS dan pesawat penerima menggunakan air interface standar PHS yang direkomendasikan oleh NTT Japan yang disebut RCR STD-28. Sistem dihubungkan dengan PSTN melalui 4 PCM30 link (4x2 Mbps) dengan E&M/SMFC signaling. Jenis pelayanan INTACTS relatif sama dengan telepon mobile. INTACTS mempunyai kemampuan untuk handover, two – way calling, maupun panggilan langsung antar pesawat penerima. Hubungan langsung internnasional dan call barring (pembatasan hubungan) juga dimungkinkan. Perhitungan pulsa dilakukan oleh LAMA (Local Automatic Message Accounting) yang ada pada sentral telepon tanpa kabel. INTACTS mempunyai segmen yang berbeda dengan sistem seluler (contoh GSM dan AMPS), karena aplikasinya memang berbeda. Sistem seluler digunakan untuk pelanggan dengan mobilitas yang tinggi dan jarak jankau yang jauh. Sedangkan INTACTS digunakan untuk melayani pelanggan dengan kecepatan yang lambat baik untuk aplikasi di rumah, perumahan maupun area bisnis yang memiliki kepadatan lalu lintas (trafik) yang tinggi pada jarak lebih kecil dari 1 km dari CS (cell station). · Perbandingan PHS dengan Sistem Seluler Adapun feature-feature PHS yang tidak terdapat pada sistem seluler adalah : v Handset lebih kecil dan umur operasi lebih lama, karena transmit powernya lebih kecil v CS yang lebih kecil dapat diinstal dimana saja, baik di underground shopping area, di dalam atau di atap gedung v Handover PHS feasibel hanya untuk kecepatan terbatas Perbandingan secara umum antara sistem seluler dengan sistem PCS dapat ditabelkan seperti berikut ini : Tabel 3. Perbandingan PHS dan Selular ITEM PHS CELLULAR SYSTEM Radius tiap CS <> 1 sampai 15 km Kemungkinan kecepatan handover Kecepatan rendah Kecepatan tinggi Band frekuensi 1,9 GHz 800 MHz, 900 MHz, 1,8 GHz Transmit power CS Max 500 mW 500 mW sampai 50 W Ukuran CS Sekitar 1 – 10 liter Sekitar 1800 liter Penggunaan Outdoor dan indoor (rumah dan kantor) Outdoor / vehicular Service network Terhubung ke ISDN/PSTN Independen network Daerah yang cocok Daerah urban atau suburban Area luas, railway dan main road · Kemungkinan PHS di Indonesia Tahun 1998 akan merupakan tahun persaingan yang sangat keras di bidang telekomunikasi nasional, baik telepon rumah biasa (pelanggan PSTN) maupun telepon seluler. Pertarungan di PSTN lebih di masalah intern yang terkait pada masalah global dan regional, terutama dampak krisis moneter. Pada sistem seluler lebih karena semakin banyaknya operator yang mendapat lisensi dari pemerintah. Sampai sekarang ini ada tujuh operator seluler di Indonesia yang terdiri dari satu NMT (Mobisel), tiga AMPS (Komselindo, Metrosel danTelesera) dan tiga GSM (Satelindo, Telkomsel dan GSM XL). Tahun ini ada empat operator baru termasuk PHS (PCS) di dalamnya. PT TELKOM (memiliki saham terbesar) bersama PT Indosat dan PT INTI sengaja mengadop teknologi PHS sebagai PCS dengan akan didirikannya perusahaan yang bernama TELKOM PERSONAL yang pada tahap pertama akan beroperasi di DIVRE II. Sedangkan Indosat juga diberi kewenangan memiliki saham terbesar akan menerapkan PCS tetapi dari teknologi DCS 1800. Bagi PT TELKOM, yang sudah banyak berkecimpung pada jaringan telepon tetap, maka implementasi PHS di lapangan merupakan nilai tambah dari jaringan PSTN/ISDN yang ada, yakni dengan memberikan layanan bergerak untuk suara atau data terutama untuk kondisi perkotaan, maupun sebagai jaringan pribadi baik untuk cordless PBX di perkantoran atau home cordless. Tetapi yang perlu mendapat perhatian besar adalah rekan rekan kita di dinas operasional, apakah mereka sudah siap atau belum. Jangan sampai masalah-masalah yang terdapat pada implementasi WLL akan terulang di PCS. Perlu adanya pelatihan-pelatihan khusus untuk menangani PCS, karena berbeda dengan sistem sebelumnya, baik telepon kabel atau WLL. Dari sisi konsumen dengan diterapkannya PCS akan menambah pilihan berbagai macam teknologi. Selain itu akan mengurangi jumlah harga puylsa yang harus dikeluarkan, dengan alasan jika pada saat hubungan dengan kecepatan rendah, maka akan menggunakan PCS sedangkan pada saat kecepatan tinggi menggunakan sistem selular. Apalagi dimungkinkan dengan sistem dual mode, maka akan secara otomatis menyesuaikan tanpa harus diubah secara manual. Dengan adanya krisis moneter ini, maka status proyek PCS/PCN saat ini baik dalam skala regional maupun nasional ditunda untuk beberapa saat. Hal ini cukup beralasan karena kalau kita bicara masalah telekomunikasi bergerak, maka hampir infrastrukturnya sekitar 90 % adalah produk import. C. Perkembangan Pager (radio panggil) 1. Pengertian media pager Pager adalah media penerima pesan yang portable yang bekerja berdasar prinsip kode signal radio pada frequency tertentu yang ditransmisikan melalui suatu provider . Pager dikenal juga dengan sebutan “beeper” sebenarnya sudah dikenal dan digunakan sejak tahun 1921 oleh kepolisian Detrot di Amerikauntuk keperluan pemanggilan yang bersifat darurat . Sebutan istilah “pager” sendiri dikenal sejak tahun 1959 sejak Motorola membuat produk berupa alat penerima pesan yang kecil dan portable yang dibawa oleh pemiliknya. Booming pemakaian pager baru terjadi pada tahun 1980-an, sementara di Indonesia penggunaannya baru dikenal apada wal tahun 1990-an. 2. Sistem komunikasi media pager Pola penggunaan pager adalah berawal dari pengiriman pesan oleh seseorang melalui provider service pager yang ditujukan pada ID atau nomor pager tertentu. Pesan tadi dikirim oleh operator provider ke pesawat pager yang dituju. Ketika pesan diterima maka alarm atau tanda berbentuk “vibrating” akan berbunyi atau bergetar dan pesan dapat dibaca pada layar LCD yang terdapat dalam pesawat pager. Pesan yang disampaikan akan diterima oleh pesawat pager selama masih dalam jangkauan pemancar dari service provider yang bersangkutan. Sehingga ini menjadi kendala tersendiri bagi efektivitas penyampaian pesan melalui media ini karena pemancar service provider tergolong langka dan jarang. Kekurangan lainnya media ini mengandalkan pada keterbacaan karena pesan berupa kata-kata selain itu pesan yang disampaikan sangat terbatas dan tidak bisa digunakan untuk menyampaikan pesan yang kompleks . Yang paling utama kekurangn media ini adalah penerima pesan atau pemilik peswat pager tidak bias langsung menyampaikan feedbacknya. Namun bagi pengirim pesan ia tidak harus memiliki pesawat pager untuk mengirim pesan. Kelebihan lainnya media ini relatif lebih murah dan cepat dalam penyampaia pesannya. Gambar 7 radio panggil D. Sistem Komunikasi Bergerak Seluler Sistem komunikasi yang digunakan untuk memberikan layanan jasa Telekomunikasi bagi pelanggan bergerak. Disebut sistem cellular karena daerah layanannya dibagi-bagi menjadi daerah yang kecil-kecil yang disebut CELL. SIFAT : Pelanggan mampu bergerak secara bebas di dalam area layanan sambil berkomunikasi tanpa terjadi pemutusan hubungan Cellular dalam bahasa inggris untuk selular yang artinya adalah sistim komunikasi jarak jauh tanpa kabel, selular adalah bentuk kmunikasi modern yang ditujukan untuk menggantikan telepon rumah yang masih menggunakan kabel . DEFINISI CELL adalah Area Cakupan (coverage area) dari Radio Base Station Sel menunjukkan cakupan sinyalSel berbentuk heksagonal ( atau bentuk yang lain ) hanya digunakan untuk mempermudah penggambaran pada layout perencanaan Macam-macam : · Omni Cell · Sectored Cell Ukuran : · Makrocell (>5km) · Microcell (3-<5km),picocell> Yang mendasari perkembangan : Keterbatasan spektrum frekuensiEfisiensi penggunaan spektrum frekuensi Parameter Dasar Frequency Reusekonsep Hand Off E. Pengertian & sejarah telepon seluler Telepon seluler adalah merupakan salah satu aplikasi penggunaan teknologi telekomunikasi nir kabel atau wirelles telecomunication yang bersifat portable. Istilah cellular sendiri didasarkan pada penggunaan stasiun yang memiliki banyak pemancar untuk mengcover area dan memindahkan signal telephone secara berantai yang disebut “cell”. Setiap cell umumnya mampu mencover area seluas 48 sampai dengan 53 kilometer. Untuk menstramisikan signal – signal pesan digunakan teknologi fiber optik atau menggunakan teknologi microwave. Inovasi teknologi ini tak lepas dari perjalanan telepon mobil tahun 1910 yang ditemukan oleh Lars Magnus Ericsson. Pria asal Swedia ini tak lain pendiri bisnis telekomunikasi yang kelak kita kenal dengan Ericsson (kini Sony Ericsson). Sebelumnya Ericsson hanyalah sebuah perusahaan kecil dengan memfokuskan bisnis pada peralatan telegraf. Telepon mobil kemudian juga dipakai oleh Departemen Kepolisian Detroit Michigan tahun 1921. Saat itu hampir semua mobil polisi dilengkapi dengan peralatan komunikasi yang memudahkan pemantauan gerakan aparat. Sistem operasinya menggunakan frekuensi di bawah 2 MHz. Sekitar 20 tahun kemudian, revolusi bidang telekomunikasi itu pun dimulai. Sejalan dengan penemuan komponen baru seperti gulungan kabel dan tabung triode, para peneliti mulai merancang sebuah alat telekomunikasi yang bisa digunakan tanpa kabel. Terlebih saat mikroprosesor yang kecil ukurannya dan teknologi digital ditemukan. Dengan komponen ini, biaya bisa ditekan.Di Amerika sendiri, teknologi seluler baru dikembangkan setelah Perang Dunia II. Teknologi seluler sesungguhnya berisi sel-sel dengan berbagai macam model. Setiap sel memiliki base station dengan pancaran pada range 900 hingga 1.800 MHz. Dari base station kemudian dipancarkan ke jangkauan area yang bisa mencapai puluhan kilometer. Melihat celah pemanfaatan teknologi radio, kemudian memacu berbagai perusahaan untuk melakukan bisnis di bidang ini. Di Skandinavia, Ericsson melancarkan bisnis telekomunikasi hingga Stockholm pernah disebut sebagai kota dengan penggunaan telepon paling gencar. Begitu halnya dengan Finlandia. Tahun 1960, Finnis Cable Works yang semula berbisnis di bidang kabel melakukan ekspansi dan mendirikan divisi elektronik. Bjorn Westerlund, sang presiden perusahaan itu dua tahun kemudian mengembangkan bisnis transmisi radio. Namun baru setahun kemudian, bidang telekomunikasi disabet untuk memperkuat jajaran bisnis elektronik. Dan di tahun 1967, Westerlund giat mendirikan perusahaan yang kelak kita kenal dengan nama Nokia. Telepon mobile alias telepon bergerak kemudian menjelma menjadi peralatan bagi orang- orang yang memiliki mobilitas tinggi. Era 1970-an, di Eropa Nokia dan Ericsson menjelma menjadi sebuah perusahaan telekomunikasi yang besar. Di Amerika, Motorola pun unjuk gigi. Telepon bergerak tadi disebut sebagai “crude mobile phone” atau telepon mobil yang menggunakan frequency terbatas dan cell yang kecil. Testing pertama telepon seluler modern baru dilakukan pada tahun 1970 oleh Illionois Bell di Chicago dan baru pada pertengahan tahun 1990 dimasyarakatkan dan menjadi alat bisnis ketika Federal Communications Commission (FCC) memberlakuakn perijinan penggunaan teknologi wirelles telecomunication bagi masyarakat luas. Di Indonesia, liberalisasi bisnis seluler dimulai sejak tahun 1995, saat pemerintah mulai membuka kesempatan kepada swasta untuk berbisnis telepon seluler dengan cara kompetisi penuh. Bisa diperhatikan, bagaimana ketika teknologi GSM (global system for mobile) datang dan menggantikan teknologi seluler generasi pertama yang sudah masuk sebelumnya ke Indonesia seperti NMT (nordic mobile telephone) da AMPS (advance mobile phone system). Ketika di tahun 1980-an, teknologi Global System for Mobile Communication (GSM) datang ke Indonesia, maka para operator pemakai teknologi AMPS (Advanced Mobile Phone System) menghilang. Kemudian muncul Satelindo sebagai pemenang, yang kemudian disusul oleh Telkomsel. Dan pada akhirnya teknologi GSM lebih unggul dan berkembang pesat ini dikarenakan kapasitas jaringan lebih tinggi, karena efisiensi di spektrum frekuensi dari pada teknologi NMT dan AMPS. Dalam kurun waktu hampir satu dekade, teknologi GSM telah menguasai pasar dengan jumlah pelanggan lebih dari jumlah pelanggan telepon tetap. Di Indonesia, liberalisasi bisnis seluler dimulai sejak tahun 1995, saat pemerintah mulai membuka kesempatan kepada swasta untuk berbisnis telepon seluler dengan cara kompetisi penuh. Ada beberapa teknologi tanpa kabel untuk teknologi selular ini: a. CDMA (Code Division Multiple Access), menggunakan teknologi spreadspectrum untuk mengedarkan sinyal informasi yang melalui bandwith yang lebar (1,25 MHz). Teknologi ini asalnya dibuat untuk kepentingan militer, menggunakan kode digital yang unik, lebih baik daripada channel atau frekuensi RF Traffic Channel CDMA b. AMPS (Advanced Mobil Phone Service) merupakan teknologi analog yang menggunakan FDMA (Frequency Division Multiple Access) untuk membagibagi bandwith radio yang tersedia ke pada sejumlah channel diskrit yang tetap. Dengan AMPS, bandwith 1,25 MHz yang diberikan untuk penggunaan selular dibagi menjadi channel dengan lebar 30 KHz, masing-masing hanya dapat melayani satu subscriber pada satu waktu. Satu subscriber mengakses sebua channel maka tidak satupun subscriber lainnya dapat mengakses channel tersebut sampai panggilan pertama itu berhenti atau handed-off ke base station lainnya. Traffic Channel FDMA c. TDMA (Time Division Multiple Data), merupakan sebuah teknologi digital, sama halnya yaitu dengan membagi-bagi spektrum yang tersedia kepada sejumlah channel diskrit yang tetap, meskipun masing-masing channel merepresentasikan time slot yang tetap daripada band frekunesi yang tetap. Sebagai contoh yang mengimplementasikan teknologi TDMA adalah GSM, yang membagi carriers berlebar 2300 KHz menjadi delapan time-division channel. GSM (global sistem for mobile) adalah teknologi yang berbasis TDMA Traffic Channel TDMA d. UMTS (Universal Mobile Telecomunication Access) merupakan salah system generasi ketiga yang dikembangkan di Eropa. dirancang sehingga dapat menyediakan bandwith sebesar 2 Mbits/s. Layanan yang dapat diberikan UMTS diupayakan dapat memenuhi permintaan pemakai dimanapun berada, artinya UMTS diharapkan dapat melayani area yang seluas mungkin, jika tidak ada cell UMTS pada suatu daerah dapat di route-kan melalui satelit. Frekeunsi radio yang dialokasikan untuk UMTS adalah 1885-2025 MHz dan 2110-2200 MHz. Pita tersebut akan digunakan oleh cell yang kecil (pico cell) sehingga dapat memberikan kapasitas yang besar pada UMTS a. Sistem Komunikasi telepon seluler Secara konsep jaringan telepon seluler mirip dengan telepon kabel, namun berbeda pada penggunaan media perantaranya. Pada sistem telepon seluler menggunakan base station yang berfungsi sebagai stasiun penghubung dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan yang masih dalam kawasan liputannya Setiap liputan yang dilakukan base station disebut sel (cell) yang mampu menjangkau luas wilayah beberapa puluh kilometer. Gambar 8. telepon seluler b. Sistem telepon seluler Di kenal beberpa sistem dalam penggunaan telepon selular, yang pertama kali muncul adalah sistem yang diberlakukan di Amerika yang disebut dengan AMPS (advanced mobile phone sistem) yang masih menggunakan sistem analog. Di Indoensia layanan jasa ini diselenggarakan oleh Metrosel dan /komselindo Sistem yang kedua adalah sistem NMT atau Nordic Mobile Telephone yang dikembangangkan oleh Ericsson dari Swedia dan berlaku dinegara Skandinavia. Di Indonesia layanan jasa ini diselenggarakan oleh Mobisel. Sistem ini juga masih bersifat analog. Selain sistem tersebut masih ada sistem lain yangtidak berlaku di Indonesia yaitu CNET yang dikembangkan oleh Siemens sementara di Perancis beroperasi sistem RC-200. Masing-masing sistem analog tersebut dikembangkan dengan teknologi yang berbeda, sehingga tidak ada kompatibilitas satu dengan yang lain. Akibatnya setiap sistem hanya dapat dioperasikan di wilayah negara yang tertentu. Pengembangan masing-masing sistem analog yang beroperasi hanya nasional disebabkan adanya orientasi interest yang berbeda bagi masing-masing pengelola akibatnya, pemasaran terbatas hanya satu negara dan tidak dapat mendapatkan jumlah pelanggan yang cukup besar. Tetap diperlukan dukungan infrastruktur yang lengkap dan mahal, sehingga konsekuensinya adalah timbulnya harga jual yang mahal serta biaya pemakaian yang cukup tinggi. Oleh sebab itu pemakai selular terbatas hanya mereka yang benar-benar mampu dan memerlukan, bukan sebagai sarana telekomunikasi yang mencapai segenap lapisan masyarakat. Atas dasar pemikiran tersebut dan tanpa menguntungkan salah satu sistem yang telah beroperasi serta untuk menciptakan sistem yang jauh lebih baik dari yang sudah ada, maka Perancis (France Telecom) dan Jerman (Bundespost) sepakat untuk memelopori munculnya teknologi digital selular yang kemudian dikenal dengan nama GSM atau Global System For Mobile communication. GSM adalah sistem telepon seluler yang bersifat digital dan bukan analog sejak ditawarkannya sistem ini pada tahun 1992 maka kini telah 72 negara yang menggunakan sistem ini. Di Indoensia sendiri layanan jasa ini memang populer dan hampir 90 % pasar telepon seluler dikuasai oleh sistem GSM. Penyedia layanan sistem ini adalah SATELINDO, EXCELCOMONDO, TELKOMSEL. Perbedaan antara sistem AMPS dan GSM adalah sebagai berikut : a. Jika layanan AMPS mengalami masalah pada luas cakupan wilayah yang mampu di cover sebatas hanya beberapa kilometer sementara GSM dengan sistem digital mampu melintas batas negara b. Layanan sistem AMPS tida kompatibel dengan GSM, sementara GSM kompatibel dengan layanan AMPS c. Melalui layanan GSM seseorang tidak perlu memiliki ponsel sendiri cukup dengan membeli SIM Card atau kartu Subscriber Identity Module. Sementara layanan AMPS tidak menggunakan sistem kartu. F. Perkembangan Cellular Phone ( telepon seluler ) a. Sistem Seluler Analog (1G,generasi pertama) Generasi pertama (1G) ditandai dengan penggunaan telepon nirkabel. Aplikasi yang digunakan pada platform 1G baru berupa suara sebagaimana telepon umumnya. Pada awal tahun 1980-an, 1G yangmerupakan layanan komersial mobile phone yang pertama di dunia, misalnya, adalah advanced mobile phone system (AMPS) yang digunakan di Amerika Serikat, total access communication services (TACS) di Inggris, atau nordic mobile telephone (NMT) di negaranegara Skandinavia. Sistem tersebut masih analog, bersifat lokal, dan pelayanannya sangat terbatas. Data analog pada sistem AMPS seperti suara yang diterima radio atau gambar televisi. Dengan teknologi AMPS, jarak menjadi kendala, semakin jauh jarak dua terminal telepon, suara yang dihasilkan semakin buruk. Perubahan cuaca juga mempengaruhi kualitas suara yang diterima. Dalam tempo tidak lebih dari 10 tahun, pada awal tahun 1990-an para ahli telekomunikasi telah mengembangkan teknologi GSM (global system for mobile communications) sebagai sistem generasi kedua (2G) yang utama yang dapat melakukan akses data hingga kecepatan 14,4 kbps (kilobyte per second). Aplikasi yang paling popular dipakai saat ini adalah SMS (short message services). Di samping itu, ada pula EMS(enhanced message services) yang mengirimkan data gambar dan file rekaman suara. Keberhasilan ini merupakan 2G dengan tingkat kemampuan teknologi yang semakin disempurnakan. Dari 2G tidak langsung meloncat ke generasi ketiga (3G), seperti dari 1G ke 2G Ada tahap generasi yang disebut 2,5G karena teknologi 3G lebih dulu dikembangkan sebelum 2,5G dipakai. Teknologi 2,5G merupakan pengembangan dari teknologi 2G dengan kecepatan transfer data yang lebih tinggi. Teknologi 2,5G merupakan jembatan menuju sistem 3G sebelum sistem generasi terbaru mapan, siap dijalankan secara global dan ekonomis. Di atas platform GSM dikembangkan teknologi GPRS (general packet radio services) yang dapat melakukan transfer data hingga kecepatan 70 kbps dan teknologi EDGE (enhanced data rate for GSM evolution) yang transfer datanya hingga 384 kbps. Dengan GPRS, kita dapat mengirim MMS (multimedia message services) atau akses Internet lebih mudah dan nyaman. Platform 3G dibangun dari sistem baru maupun dari sistem 2G. Transfer data yang dapat dilayani pada jaringan 3G mencapai kecepatan 2 Mbps sehingga jaringan dapat digunakan untuk streaming secara realtime nyaris tanpa jeda. Aplikasi apa pun sepertinya dapat dijalankan dalam jaringan ini, siaran radio, streaming TV, bahkan video phone. Pengembangan teknologi 3G yang ditandai dengan kecepatan tinggi dilakukan oleh banyak perusahaan di dunia yang dapat membuat sebagian operator meninggalkan EDGE dan langsung menggunakan universal mobile telecommunications standard (UMTS), atau yang lebih dikenal sebagai teknologi 3G ini. · NMT 450, Nerdic mobile telephone, standart komunikasi seluler analog yang bekerja pada frekuensi 450 MHz. Standart ini di kembangkan dan digunakan oleh Negara-negara Nordic pada tahun 1980.ahun 1985 · AMPS, Advanced mobile phone system, standart komukasi seluler analog yang bekerja pada frekuensi 800 MHz. Standart ini dikemangkan dan digunakan pada tahun 1983. · TACS, Total Access communicatin system , standart komunikasi seluler analog serupa dengan AMPS hanya bekerja pada frekuensi 900 MHz. Standart ini dikembangkan dan digunakan tahun 1985. · NMT 900, Nordic mobile telephony, standart komunikasi seluler analog yang bekerja pada frekuensi 900 MHz. Standart ini dikembangkan dan digunakan di Negara Nordic tahun 1986. b. Sistem Seluler Digital CDMA CDMA merupakan singkatan dari Code Division Multiple Access yaitu teknik akses jamak (Multiple Access) yang memisahkan percakapan dalam domain kode. CDMA merupakan teknologi digital tanpa kabel (Digital Wirless Teknologi) yang pertama kali dibuat oleh perusahaan Amerika – Qualcomm CDMA merupakan beberapa penggunaan dari berbagai spektrum frekuensi yang sama tanpa ada pembicaraan ganda. Hal ini menyebabkan CDMA lebih tahan terhadap interferensi dan noise. Untuk menandai user yang memakai spektrum frekuensi yang sama, CDMA menggunakan kode yang unik yaitu PRCS (Pseudo – Random Code Sequence) Berbeda dengan FDMA (frequency Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access), maka CDMA menggunakan waktu dan Frequency yang sama dalam akses untuk masing-masing user. Penggunaan frekuensi dan waktu yang sama menyebabkan CDMA rentan terhadap interferensi. Semakin besar interferensi yang terjadi maka kapasitas CDMA semakin kecil. Code Division Multiple Access (CDMA) adalah sebuah teknologi nirkabel digital yang dipelopori dan dikembangkan secara komersial oleh QUALCOMM. CDMA bekerja dengan cara mengubah percakapan atau suara menjadi informasi digital, yang kemudian ditransmisikan sebagai sinyal radion melalui jaringan nirkabel. Menggunakan sebuah kode unik untuk memilah tiap jenis panggilan, CDMA membuat banyak orang bisa berbagi gelombang dalam satu waktu, tanpa gangguan. Diperkenalkan secara komersial pada tahun 1995, CDMA segera menjadi salah satu teknologi nirkabelyang paling cepat berkembang. Pada tahun 1999, International Telecommunications Union memilih CDMA sebagai standar industri bagi sistem nirkabel baru "generasi ketiga" (3G). CDMA membawa manfaat yang besar dan berada diatas teknologi serupa yang lain untuk saat ini. CDMA menawarkan kapasitas jaringan yang terbesar untuk melayani lebih banyak pelanggan dengan biaya infrastrukstur yang sama. CDMA menawarkan kecepatan transmisi data paling tinggi diantara yang lain. Setiap user/pemakai di assign dengan bilangan biner yang dinamakan Direct Sequence code (DCS) ketika terjadi panggilan. DCS adalah signal yang dibangkitkan oleh linier Modulation dengan wideband Pseudorandom Noise (PN) sequence, sehingga Direct Sequence CDMA menggunakan wider signal dari pada FDMA maupun TDMA. Wideband signal berfungsi untuk mengurangi interference dan dapat melakukan frekuensi reuse antar cell berlangsung bardampingan. Seluruh pengguna ada bersama-sama dalam range spektrum radio frekuensi. Kode-kode dibagi pada MS dan BS yang disebut Psendorandom Noise (PN) sequence. Masing- masing kode/pemakai adalah layer dan secara simultan ditransmisikan ke seluruh carrier. Keunikan dari CDMA adalah jumlah phone call yang dapat dihandle oleh carrier terbatas dan jumlahnya tidak pasti. Kanal trafik dibuat dengan penentuan masing-masing pengguna kode dengan carrier. Teknik CDMA pada awalnya disebut dengan CDMA One yang merupakan teknologi generasi kedua (2G). Versi revisinya IS-95 yang menjadi basis system komersial CDMA 2G seluruh dunia. Dengan kecepatan koneksi 14,4 kbps. Kemudian CDMA merevisi stándar menjadi IS-95B. sistem CDMA 2,5 G ini menawarkan kecepatan 64 kbps. Pada CDMA2000 1X bisa memiliki kapasitas suara dua kali lipat pada jaringan CDMAOne dan mengalirkan kecepatan data maksimal 307 kbps untuk keadaan bergerak. Sedangkan CDMA2000 1X EV sendiri meliputi CDMA2000 1X EV-DO (data only) yang bisa mengirimkan data sampai 2,4 Mbps dan mendukung aplikasi seperti konferensi video. Varian lainnya adalah CDMA2000 1X EV-DV yang mengintegrasikan voice dan layanan multimedia data paket berkecepatan tinggi secara simultan pada kecepatan 3,09 Mbps. Kemajuan yang dicapai CDMA tampaknya juga berkaitan dengan harapan dari International Telecommunication Union (ITU). Lembaga yang bekerja dengan badan-badan industri seluruh dunia menentukan standar dan kebutuhan teknis yang diperuntukkan bagi sistem 3G melalui program IMT-2000 (International Mobile Telecommunication-2000) yang merupakan standar telekomunikasi 3G. Kebutuhan bagi jaringan IMT-2000 adalah sejumlah perbaikan kapasitas dan efisiensi spektrum melalui sistem 2G dan mendukung layanan data pada kecepatan transmisi minimum 144 kbps untuk kondisi bergerak (outdoor) dan 2 Mbps dalam keadaan diam (indoor). Gambar 9 Perkembangan Sistem Selular Setelah teknologi GSM dan GPRS, keluarlah teknologi WCDMA. WCDMA dengan CDMA 2000 memiliki parameter sistem dan implementasi yang cukup berbeda, sehingga dalam beberapa hal WCDMA dan CDMA 2000 berbeda. Meskipun demikian, banyak usaha-usaha yang sedang dilakukan untuk mengurangi perbedaan diantara keduanya untuk menekan biaya dan kompleksitas bagi masa depan jaringan nirkabel yang didukung oleh kedua teknologi ini. WCDMA merupakan sebuah teknologi banyak akses yang menggunakan modulasi DS-SS dan dapat menyediakan fasilitas pengaksesan pengguna ke jaringan Public Switched Telephone Network (PSTN) serta dapat mengirimkan layananlayana suara, data, faksimili, ataupun multimedia. Teknologi ini berbeda dengan teknik akses radio konvensional yang menggunakan teknik pembagian lebar bidang frekuensi yang tersedia ke kanal narrow atau kedalam slot waktu. Teknologi WCDMA dalam mengakses data dilakukan secara terus menerus cellebar bidang frekuensi tertentu (5-15 MHz). Beberapa keunggulan WCDMA adalah tahan terhadap interferensi, memiliki efisiensi tinggi dan kapasitas tinggi bila diterapkan dalam konfigurasi multicell, kemampuan transfer data yang tinggi sampai 384 Kbps untuk area luas dan 2 Mbps untuk area dalam, dapat digunakan untuk komunikasi multimedia, tidak memerlukan sinkronisasi antar BTS, memiliki biaya infrastruktur yang rendah, dan mendukung Antena Array Adaptive serta deteksi multiuser. · Ciri – Ciri CDMA a. Menggunakan Coding : 1) Satu ruang (cell) dengan sejumlah pasangan 2) Udara sebagai media 3) Menggunakan coding system 4) User lain dapat bergabung bersama sampai noise tertentu. b. Spread Speactrum Technology 1) Pseudorandom Modulation 2) Anti Jamming 3) Low Probability Intercept Teknik yang digunakan untuk penyebaran/modulasi signal CDMA : 1. Direct Sequence yaitu memodulasi carrier dengan kode digital dengan bit rate lebih tinggi dari bandwidth signal informasi. Gambar 10. Spektrum CDMA 2. Frekwensi Hoping yaitu mengkopi carrier radio dari frekuensi ke frekuensi dalam beberapa detik. Gambar 5. spectrum sinyal frekuensi CDMA membutuhkan tingkatan sinkronisasi yang tinggi antara Base Station. Kode digital yang diassign untuk masing-masing pemakai, CDMA menambahkan suatu spesial kode (Pseudorandom Noise) pada signal yang berulang setelah waktu yang tertentu. Antara Base Station dalam satu sistem dibedakan dengan trasmisi yang berbeda kode dari waktu yang diberikan. BS mengirim versi time offset (waktu pengganti) dengan psendorandom number yang sama. Untuk menyakinkan bahwa time offset menggunakan remain unik masing-masing, CDMA BS harus tetap sinkron dengan time reference yang umum. Bahasa masing-masing pasangan menjadi FILTER. Kita dapat terus menambahkan pasangan yang berbicara dalam bahasa yang berbeda sampai batas background noise (interferensi dari user lain). Dengan pengontrolan volume suara/signal strength dari seluruh untuk tidak melebihi dari yang dibutuhkan,maka kita akan mendapat banyak user per-carrier. jumlah maksimum user per-cerrier tergantung pada jumlah aktifitas masing-masing carrier tergantung kepada jumlah aktifitas masing-masing carrier dan hal ini tentunya tidak pasif. Pada CDMA voise dan data ditransmisikan dengan carrier 1,25Mhz. Jumlah cannel yang dibutuhkan pada masing-masing cell site tergantung pada: a. Jumlah trafik b. Data c. Soft Handoff dari sistem Struktur kanal pada CDMA 2000 1X terbagi menjadi dua arah dari BS ke MS. kanal fisiknya dibedakan menjadi kanal dedicated dan common. Dedicated Physical Channel (DPHCH) merupakan kumpulan semua kanal fisik yang membawa informasi yang sifatnya point to point antara BS dan MS. Sedangkan common physical channel (CPHCH) merupakan kumpulan semua kanal fisik yang membawa informasi akses, sifatnya point to point, multi point antara BS dan MS. Kanal CDMA terdiri dari ”LOGICAL CHANNEL” sebagai berikut: a. Kanal Trakfik Forward. Kanal trafik ini membawa (carry) Phone call yang sesungguhnya dan membawa voice dan power control informasi MS dari BS ke pesawat pelanggan. Gambar 11 Kanal Forward CDMA 2000 1X Forward channel meliputi power control dan power bit control yang berfungsi untuk meminta MS untuk menaikkan atau menurunkan daya yang dipancarkan. Panjang frame forward channel sebesar 20 ms yang dibagi menjadi 16 channel, besar tiap channelnya 1.25 ms. Tiap power control channel mempunyai bit control power, dimana kecepatan dari reverse fast powernya adalah 800 bps. Sistem CDMA PT INDOSAT hanya menggunakan blok kanal forward yang dicetak hitam pada gambar · fungsi dari forward channel 1. F-PICH (Forward Pilot Channel) a) Mengirimkan sinyal yang diterima oleh MS ke pilot channel b) Menyediakan channel gains dan phase estimation c) Mendeteksi multi-path signals d) Menerima cell forward channel dan handoff 2. F-TDPICH (Forward Transmit Diversity Pilot Channel) a) Bekerja bersama-sama dengan F-PICH 3. F-ATDPICH (Forward Auxiliary Transmit Diversity Pilot Channel ) a) Beam shaping b) Supporting the application of a smart antenna 4. F-BCCH (Forward Broadcast Control Channel) Berfungsi untuk meneruskan dan menyebarkan informasi yang ditransmisikan oleh F-PCH pada sistem IS-95 oleh Base Station. F-BCCH dapat bekerja secara discontinues. Dapat ditransmisikan secara berulang-ulang saat F-BCCH transfer datanya lambat. Untuk mengurangi daya pancarnya. Bersama-sama dengan F-CCH mentransmisikan sinyal secara berulang-ulang, sehingga MS menerima time diversity gain dengan cara mengkombinasikan kedua kanal tersebut dengan sinyal informasi. Base Station dapat menyesuaikan kapasitas yang berlebih dengan cara mengurangi kekuatan daya pancarnya 5. Q-PCH (Forward Quick Paging Channel) Quick Paging Channel adalah sinyal modulasi-OOK yang dapat dimodulasikan oleh MS secara cepat dan mudah. Tiap channel mengambil 80 ms sebagai QPCH time slotnya. Tiap-tiap time slotnya dibagi lagi menjadi paging indicator, configurasion change indicator dan broadcast indicator, ketiganya digunakan untuk menginformasikan MS untuk menerima paging message, broadcast message atau sistem parameter F-CCCH atau F-PCH b. Kanal Trakfik Reverse Kanal ini membawa setengah phone call lainnya yang aktif, membawa voice dan power control informasi dari MS ke BS Gambar 12. Kanal Reverse CDMA 2000 1X Fungsi R-ACH,R-FCH,R-SCCH dama seperti pada IS-95. fungsi dari Reverse Pilot Channel(R-PICH) untuk menginisialisasi sinyal, tracing, reverse coherent demodulation, power control measurement. c. Kanal Pilot Kanal Pilot sering disebut dengan Up dan Down link. Digunakan oleh pesawat pelanggan untuk mendapatkan inisial sistem sinkronisasi dan membedakan cell site yaitu mengenal dan mensinkronkan kode generator yang dikirim dari BTS. Setiap sektor dari masing-masing call site memiliki kanal pilot yang unik. Kanal pilot pada MS juga menyediakan time, frekuensi dan phase tracking signal dari cell site. d. Kanal Sync Menyediakan MS dengan network information yang berhubungan dengan identifikasi cell site, pilot transmit power dan cell set PN Offset dengan informasi tersebut, MS dapat menetapkan sistem time sesuai dengan level transmit power yang digunakan untuk memulai suatu call. e. Kanal Paging Menyediakan komunikasi BS ke MS.dari kanal ini BS dapat mempaging MS dan dapat mengirim call set-up dan penempatan kanal trafik informasi. f. Kanal Access Menyediakan komunikasi dari MS ke BS ketika MS tidak menggunakan areal trafik. Kanal access hanya terdapat direverse link. Areal access digunakan pada permukaan call dan juga untuk merespon paging, order dan permintaan registrasi. a. Kelebihan CDMA 2000-1X : 1) Sebagai teknologi, CDMA sangat tahan terhadap gangguan cuaca dan interferensi, karenanya noise CDMA sangat rendah sehingga menghasilkan kualitas suara yang sangat baik. Bahkan dalam hujan yang sangat lebat pun kualitas suaranya masih dalam batas yang masih dapat ditoleransi. 2) CDMA tidak dapat digandakan (dikloning) karena setiap pelanggan diberikan kode yang berbeda (unik). Kode-kode ini sangat sulit dilacak karena bersifat acak. 3) Daya pancarnya yang sangat rendah (1/100 GSM) memungkinkan hand phone CDMA irit dalam mengonsumsi baterei, sehingga dapat beroperasi lebih lama untuk bicara maupun stand by. 4) Kapasitas pelanggan per BTS CDMA dapat mencapai 6000 (10 kali GSM). Hal ini disebabkan CDMA lebih irit dalam pemakaian frekuensi. Semua BTS CDMA beroperasi pada frekuensi yang sama, sehingga tidak memerlukan penghitungan yang rumit dalam menyusun konfigurasinya. Besarnya kapasitas per BTS membuat biaya investasi yang dikeluarkan sangat rendah. Selain itu CDMA-2000(1X) beroperasi pada spectrum frekuensi 800 MHz. Hal ini akan membuat luas coverage BTS-nya jauh lebih besar dari GSM. Sehingga hanya memerlukan lebih sedikit BTS untuk mengcover luas yang sama jika dibandingkan dengan GSM. 5) CDMA-2000(1X) dapat mengirim data dengan kecepatan hingga 144 Kbps, sementara GSM 9,6 Kbps. Sehingga dapat mendukung layanan SMS, MMS, main game dan down load data melalui internet. b. Kelebihan lainnya adalah : 1) Mendukung untuk Adaptive Antenna Arrays ( AAA ) Teknik ini adalah untuk mengoptimalkan antena pattern pada Mobile Station. Hal ini akan memungkinkan penggunaan spektrum yang efektif dan akan menambah jumlah kapasitas. 2) CDMA mempunyai internal sistem untuk sinkronisasi pada Base Station, sehingga tidak membutuhkan eksternal sinkronisasi seperti GPS (Global Positioning System). Hal ini mempunyai masalah jika implementasi Base Station dilakukan pada daerah rawan covergae satelit GPS seperti shoping center atau di subways suatu gedung. 3) Mendukung untuk Hierarchical Cell Structures ( HCS ) CDMA mendukung HCS dengan memperkenalkan metode handoff diantara carrier CDMA yang diberi nama Mobile Assisted Inter-Frequency Hand-off ( MAIFHO ). 4) Mendukung untuk deteksi multi user. Deteksi multi user akan membatasi interferensi pada suatu cell dan memperbaiki kapasitas. · Mobile Station (MS) Mempunyai fungsi utama untuk membentuk, memelihara hubungan (voice dan data) dengan jaringan. MS membentuk hubungan dengan meminta kanal radio dari AN. Setelah hubungan terbentuk MS bertanggung jawab untuk menjaga kanal radio tersebut dan melakukan buffer paket jika kanal radio sedang tidak tersedia. MS biasanya mendukung enkripsi dan protokol seperti Mobile IP dan Simple IP. · BTS ( Base Transceiver Station ) Berfungsi sebagai antar muka yang menghubungkan antara MSC dengan pelanggan dan bertanggung jawab untuk mengalokasikan daya yang digunakan oleh pelanggan. BTS terdiri dari perangkat radio yang digunakan untuk mengirim dan menerima sinyal CDM. Mengontrol aspek-aspek dalam system yang berhubungan performasi jaringan. BTS mengontrol forward power ( dialokasikan untuk traffic overhead dan soft handoff ) dan penggunaan kode Walsh. · BSC ( Base Station Controller ) Bertanggung jawab mengontrol semua BTS yang ada di daerah cakupannya, mengatur rute paket data dari BTS ke PDSN (Packet Data Service Node) atau sebaliknya. · Radio Network (RN) Terdiri dari dua komponen yaitu Packet Control Function (PCF) dan Radio Resources Control (RRC). Fungsi utama PCF adalah untuk membentuk, memelihara dan membubarkan hubungan dengan PDSN. PCF berkomunikasi dengan RRC untuk meminta dan mengatur kanal radio untuk menyampaikan paket dari dan ke MS. PCF juga bertanggung jawab mengumpulkan informasi akunting dan meneruskannya ke PDSN. RRC mendukung otentikasi dan otorisasi MS untuk mendapatkan akses radio. RRC juga mendukung enkripsi air interface bagi MSMSC ( Mobile Switching Center) sering juga disebut interface antara BSC-BSC dengan PSTN dan jaringan data ( ISDN ) melalui gateway MSC ( G-MSC ). Packet Data Serving Node (PDSN) PDSN melakukan bermacam-macam fungsi. Fungsi utamanya melakukan routing paket jaringan ke IP atau HA. PDSN memberikan alamat IP dinamik dan menjaga sesi Point-To-Point Protocol (PPP) ke MS. PDSN memulai otentikasi, otorisasi dan akunting ke AAA untuk sesi paket data. Sebagai balasannya PDSN menerima parameter-parameter profil pelanggan yang berisi jenis-jenis layanan dan keamanan. · Home Agent (HA) HA berperan dalam implementasi protokol Mobile IP dengan meneruskan paketpaket ke PDSN dan sebaliknya. HA menyediakan keamanan dengan melakukan otentikasi MS melalui pendaftaran Mobile IP. HA juga menjaga hubungan dengan AAA untuk menerima informasi tentang pelanggan Authentication, Authorization and Accounting (AAA) AAA mempunyai peran yang berbeda-beda tergantung pada tipe jaringan dimana dia terhubung. Jika AAA server terhubung ke service provider network, fungsi utamanya adalah melewatkan permintaan otentikasi dari PDSN ke Home IP network, dan mengotorisasi respon dari home IP network ke PDSN. AAA juga menyimpan informasi akunting dari MS dan menyediakan profil pelanggan dan informasi QoS bagi PDSN. Jika AAA server terhubung ke home IP network, dia melakukan otentikasi dan otorisasi bagi MS berdasarkan permintaan dari AAA lokal. Jika AAA terhubung ke broker network, dia meneruskan permintaan dan respon antara service provider network dan home IP network yang tidak mempunyai hubungan bilateral. · MSC ( Mobile Switching Center ) Sering juga disebut interface antara BSC BSC dengan public voice ( PSTN ) dan jaringan data ( ISDN ) melalui gateway MSC ( G-MSC ). HLR (Home Local Register) Berfungsi untuk meyimpan seluruh data pelanggan misalnya IMSI, data lokasi user, Shared Secret Data (SSD) semua user, dan informasi lain yang spesifik bagi tiap user Pusat autentifikasi (AuC) Pusat penyimpanan untuk Electronic Serial Number (ESN) tiap user teregistrasi. Router Berfungsi untuk merutekan paket data ke dan dari berbagai macam elemen jaringan CDMA2000. Router bertanggung jawab untuk mengirim dan menerima\ paket jaringan internal atau sebaliknya. Untuk menjamin keamanan ketika berhubungan dengan aplikasi data kejaringan luar, maka diperlukan fire wall. · CDMA2000 Karena CDMA2000 merupakan pengembangan langsung dari generasi sistem CDMA sebelumnya yang telah teruji, ia menawarkan layanan 3G paling cepat, paling mudah, dan paling hemat biaya. Selagi semua teknologi 3G (CDMA 2000, WCDMA dan TD-SCDMA) terus berkembang, CDMA2000 melangkah lebih maju dalam pengembangan produk dan dalam perluasan dan penerimaan pasar. Jaringan komersial CDMA2000 pertama telah diluncurkan Korea Selatan pada awal 2001, dan telah melayani lebih dari satu juta pelanggan (pada September 2001), dengan angka perkiraan yang makin meningkat pada akhir 2001 dan 2002. · CDMA2000 1X untuk Data dan Suara Teknologi CDMA2000 1X mendukung layanan suara dan data melampaui standar saluran (1X) CDMA, dan menawarkan banyak kemajuan dibanding teknologi lainnya. Pertama, CDMA2000 1X menawarkan peningkatan kapasitas hingga dua kali lipat dibanding system CDMA sebelumnya (bahkan lebih besar daripada TDMA dan GSM), serta membantu mengakomodasi pertumbuhan layanan suara dan Internet nirkabel yang terus meningkat. Kedua, CDMA2000 1X menawarkan peak data rates hingga 153 kbps (dan di masa mendatang akan menjadi 307 kbps), dengan kapasitas data lebih tinggi, tanpa mengorbankan kualitas suara. Pesawat telepon CDMA2000 1X juga mempunyai standby times lebih panjang. Dan karena ia juga cocok (compatible) dengan teknologi CDMA sebelumnya, CDMA2000 1X mudah di-upgrade, baik oleh konsumen maupun penyedia layanan. · CDMA2000 1xEV-DO untuk Transfer Data Tercepat Untuk Anda yang menginginkan layanan transfer data tercepat dan tertinggi kapasitasnya, versi CDMA2000 yang dikhususkan untuk data yang disebut 1xEV-DO menawarkan peak rates lebih dari 2 Mbps dengan kapasitas rata-rata lebih dari 700 kbps-sebanding dengan layanan jalur kabel DSL dan cukup cepat untuk mendukung streaming video dan download file berukuran besar. CDMA2000 1xEV-DO juga menawarkan harga terendah per megabyte, yang merupakan sebuah faktor penting manakala penggunaan Internet dengan piranti-piranti nirkabel menjadi semakin populer. Piranti-piranti 1xEV-DO sanggup melayani paket koneksi data "always-on", yang membuat akses nirkabel menjadi lebih ringkas, cepat, dan berguna. Setelah melakukan uji lapangan, pada tahun 2002 beberapa penyedia jasa telah merencanakan pengembangan 1xEV-DO secara komersial. Dengan menggabungkan 1X dan 1xEV-DO, CDMA2000 menawarkan solusi yang lebih fleksibel dan terintegrasi, yang memaksimalkan kualitas dan kapasitas suara dan data. Kelebihan CDMA dibandingkan dengan sistem yang lain : • Kapasitas layanan yang lebih besar • Mutu suara lebih jelas dan jernih • Biaya pulsa yang lebih murah • Berbasis sistem fixed telephone tetapi portable

Meraikit CPU24 Maret 2009 12:32A. Tujuan
1. Dapat mengenal peralatan pada sebuah CPU.
2. Dapat merakit komponen-komponen utama komputer pada mainboard.

B. Alat dan Bahan
1. CPU Trainer
2. Monitor
3. Keyboard
4. Mouse

C. Teori Singkat

1. Defenisi Komputer
Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda bagi setiap orang. Istilah komputer (computer) diambil dari bahasa Latin computer yang berarti menghitung (to computer atau reckon).
Dari definisi oleh ahli yang ada terdapat tiga istilah penting, yaitu input (data). Pengolahan data, dan informasi (output). Pengolahan data dengan menggunakan komputer dikenal dengan nama pengolahan data elektronik (PDE) atau electronic data processing (EDP). Data adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan (fakta), dapat berupa angka-angka, huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan dari ketiga. Data masih belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut.
Pengolahan data merupakan suatu proses manipulasi dari data ke dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berati. Yaitu berupa suatu informasi. Dengan demikian, informasi adalah hasil dari suatu kegiatan pengolahan data yang memberikan bentuk yang lebih bermakna dari suatu fakta. Oleh karena itu, pengolahan data elektronik adalah proses manipulasi dari data ke dalam bentuk yang lebih bermakna berupa suatu informasi dengan menggunakan suatu alat elektronik yaitu komputer.


2. Sistem Komputer
Supaya komputer dapat digunakan untuk mengolah data, maka harus berbentuk suatu sistem yang disebut dengan sistem komputer, secara umum, sistem terdiri dari elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu tujuan pokok dari sistem tersebut.
Tujuan pokok dari sistem komputer adalah mengolah data untuk menghasilkan informasi sehingga perlu didukung oleh elemen-elemen yang terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan brainware. Perangkat keras adalah peralatan komputer itu sendiri. Perangkat lunak adalah program yang berisi perintah-perintah untuk melakukan proses tertentu, dan brainware adalah manusia yang terlihat didalam mengeoperasikan serta mengatur sistem komputer.
Ketiga elemen sistem komputer harus saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan. Perangkat keras tanpa perangkat lunak tidak akan berarti apa-apa, hanya berupa benda mati. Kedua perangkat keras dan lunak juga tidak dapat berfungsi jika tidak ada manusia yang mengoperasikannya.

3. Struktur dan Fungsi Komputer
Struktur komputer didefenisikan sebagai cara-cara dari tiap komponen saling terkait. Struktur sebuah komputer secara sederhana, dapat digambarkan dalam diagram blok pada gambar berikut ini.



Sedangkan fungsi komputer didefinisikan sebagai operasi masing-masing komponen sebagai bagian dari struktur. Adapun fungsi dari masing-masing komponen dalam struktur di atas adalah sebagai berikut:

a. Input Device (Alat Masukan)
Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai alat untuk memasukan data atau perintah ke dalam komputer.

b. Output Device (Alat Keluaran)
Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk menampilkan keluaran sebagai hasil pengolahan data. Keluaran dapat berupa hard-copy (kekertas), soft-copy (ke monitor), ataupun berupa suara.

c. I/O Ports
Bagaian ini digunakan untuk menerima ataupun mengirim data ke luar sistem. Peralatan input dan output diatas terhubung melalui port ini.
d. CPU (Central Processing Unit)
CPU merupakan otak sistem komputer, dan memiliki dua bagian fungsi operational, yitu ALU (Arithmetical Logical Unit) sebagai pusat pengolahan data, dan CU (Control Unit) sebagai pengontrolan kerja komputer.

e. Memori
Memori terbagi menjadi dua begian yaitu memori internal dan memori eksternal. Memori internal berupa RAM (Random Access Memory) yang berfungsi untuk menyimpan program yang kita olah untuk sementara waktu, dan ROM (Read Only Memory) yaitu memori yang hanya bisa dibaca dan berguna sebagai penyedia informasi pada saat komputer pertama kali dinyalakan.

D. Langkah Kerja
Sebelum melakukan perakitan komponen-komponen komputer, ada beberapa hal yang harus disiapkan yaitu ketersediaan Casing sebagai tempat meletakkan komponen-komponen komputer. Komponen tersebut yang terdapat dalam casing meliputi mainboard, power supply, disk drive, harddisk, CDROM, VGA Card, Sound Card dan lain-lain.
Pemilihan jenis asing sangat penting, karena sangat menentukan penampilan komputer setelah selesai dirakit. Dalam memilih jenis casing ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya kebutuhan dan tempat menyimpan komputer (meja komputer). Jika anda senang mengutak-atik atau hobi bongkar pasang mungkin casing berukuran besar yang anda digunakan.
Dibutuhkan juga peralatan kerja supaya komponen-komponen komputer terpasang dengan benar dan mengurangi resiko kerusakan, terutama pada mainbooard kerja komponen ini teramat sensitif dikarenakan pada komponen ini semua komponen komputer terpasang. Adapun peralatan pendukung dan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelumnya merakit adalah :
a. persiapan tools yang dibutuhkan seperti obeng (+) dan (-)
b. pastikan komputer dalam keadaan mati (power off)
c. jauhkan segala magnet dari hardisk
d. jauhkan air dan cairan dari komputer dan komponennya

E. Hasil Praktikum
No Nama Komponen Ket

1 Processor pentium 3 550/512/100/2.0V S1
10240446-0303 philippines
I m c 98sl 3rj

2 Ces memory 512

3 Memory 128 mb x 2 bh

4 Hard disk maxtor Maxtor 541 DX S400 RPM
20 GB ultra ATA/100 hard drive
1 GB = 1.000.000.000 bytes
Mfg date ; 15 may 2003

5 Power supply Kumkang Model : UEP – 300 A ATP
AC input : 110V / 230 VS.OA/4A 50 / 60 Hz
AC ouput : 110 v / 230 1.0 A/0.5 A 50/60 Hz

6 CD Drive Samsung CD master 40 E Model SC-140
5V – 1.7 A
12V – 1.0 A
Fcc 10 : A3 LSC 140 B

7 VGA card TGV-Sava GE 3DLT
Ver 2.1B 23A
S3 savage 3D 86C391
On board 9916 BGM 22

8 Intel AGPSET
FW 82443BX
R004yA44
SL2 VH
Intel 98

9 Cat LAN RTL 8139C
1400A1
015 B Taiwan

10 Amibios 686 – PH 1997 American
Mega trenos B247264

11 Battrey

12 Floppy Disk SIN F3BI.PI DH 100454
Made in korea
SRD-321B / LGNI

Daftar Blog Saya

Total Tayangan Halaman